Generasi Z berpikiran "hidup adalah hari ini" oleh karenanya mereka memuaskan diri dengan memiliki barang yang diinginkannya.
Dari sudut psikologi, mereka berbelanja untuk meredam stres yang mereka alami.
Dengan berbelanja itu generasi Z atau generasi lainnya merasa terhibur dan stresnya hilang.
Bukan soal Rp 5 ribu, 10 ribu, atau 30 ribu yang dikeluarkan untuk belanja namun jika mereka gelisah mereka berbelanja.
Doom spending ini mulai muncul di Amerika pada tahun 2020 yang pada waktu itu makna istilah tersebut terapi belanja.
Pembeli tersebut selalu belanja atau ketagihan tanpa peduli dengan keuangannya di masa depan.
Mereka menghindari stres yang mereka alami.
Generasi Z atau generasi lainnya beranggapan menabung tidak akan membantu mereka untuk bisa membeli rumah atau mobil.
Ada juga sebagian dari mereka yang beranggapan berbelanja tidak akan mengurangi jatah mereka untuk menabung.
Data Psychology Today mendapatkan 27 persen responden orang Amerika membelanjakan uang mereka untuk membeli barang-barang yang tidak atau kurang diperlukan.
Hal tersebut dilakukan mereka di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi atau politik yang terjadi.