Dari sisi perbaikan ranking FIFA, Shin Tae-yong layak diacungi jempol.
Betapa tidak, sejak pelatih asal Korea Selatan itu resmi menjadi tukang Timnas Indonesia akhir Desember 2019, Timnas Indonesia pada saat itu berada di posisi 172 FIFA.
Laga demi laga serta turnamen demi turnamen dilewati, ranking FIFA terkini Indonesia berada di posisi ke-129.
Itu berarti ada peningkatan 43 setrip.
Namun sayangnya muncul sejumlah kritikan dari pihak-pihak yang tidak atau kurang puas atas naik levelnya Timnas Garuda itu.
Mereka tidak puas karena Timnas Indonesia adalah "pemain asing". Maksudnya mayoritas skuad Timnas Indonesia adalah pemain naturalisasi.
Salah satunya diutarakan oleh Pieter Gontha, mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia.
Juga dari Rocky Gerung.
Rocky Gerung, pengamat politik, itu bahkan mengatakan pemain naturalisasi menghambat karier para pemain lokal.
Menanggapi suara-suara tersebut Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan "bodo amat. Naturalisasi merupakan jalan keluar untuk mulus Timnas Indonesia berbicara,".
Bagi Anda pun yang kurang puas, mari kita simak berikut ini.
Ternyata bukan di Indonesia saja yang menaturalisasi pemain asing menjadi WNI untuk memajukan sepakbola nya. Namun juga di negara-negara lainnya, seperti Filipina yang bahkan lebih banyak pemain naturalisasi nya.
Atau Vietnam, Malaysia, Jerman, dan sebagainya.
Dan yang masih hangat, Timnas Cina.
Timnas Cina akan berhadapan dengan Indonesia pada 15 Oktober 2024 di match day ketiga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan venue Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, Cina.
Ternyata The Dragons juga diperkuat pemain naturalisasi.
Progam itu sudah dilakukan oleh CFA (Federasi Sepakbola Cina) sejak 2019 tujuannya tentu untuk mereka bisa bersaing di kancah internasional termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 ini.
Ada 7 pemain naturalisasi setidaknya di Timnas Negeri Tirai Bambu tersebut. Kebanyakan mereka berasal dari Brasil.
Mereka adalah Elkeson de Oliveira Cardoso (35 asal Brasil) yang setelah menjadi Warga Negara Cina berubah nama menjadi Ai Kesen.
Kemudian ada Aloiso Goncalves (36 asal Brasil), namanya menjadi Luo Guofo.
Lantas ada Alan Douglas Borges de Carvalho (35 asal Brasil), berubah nama menjadi A Lan.
Kemudian ada Fernando Henrique da Conceicao (31 asal Brasil), namanya menjadi Fei Nanduo.
Ada lagi Nicholas Harry Yennaris (31 asal Inggris) yang berubah nama menjadi Li Ke.
Ada juga Tyas Charles Browning (30 asal Inggris) yang setelah menjadi Warga Negara Cina berubah nama menjadi Jiang Guangfai.
Hingga saat ini Cina menjadi juru kunci Grup C dengan nihil poin. Sementara Indonesia di peringkat keempat dengan 2 poin hasil dua kali draw melawan Arab Saudi dan Australia.
Timnas Indonesia tak pelak kini sudah berubah, Garuda sudah naik level, lebih perkasa daripada tim-tim Asean.
Juga Timnas Indonesia kini tidak bisa lagi dipandang enteng di kawasan Asia.
Mampukah Cina atau Indonesia memetik poin nantinya?Â
Kita nantikan saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
