Klub sepakbola ada yang punya.Â
Layaknya seperti perusahaan di bidang lainnya, sebuah klub sepakbola tentunya ada pemilik, pimpinan, dan apakah perusahaan itu dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas).
PT adalah perusahaan dimana pemiliknya adalah para pemegang saham perusahaan itu.
Mereka yang memiliki saham mayoritas di perusahaan itu maka mereka lah yang biasanya disebut sebagai pemilik perusahaan itu.
Di negara-negara yang sepakbola nya sudah menjadi "kiblat" dunia maka banyak klub-klub yang go public.
Sementara di Indonesia baru satu klub sepakbola yang sahamnya ditawarkan ke masyarakat itu, melantai di BEI (Bursa Efek Indonesia), yaitu Bali United FC.
Sejauh ini tidak banyak yang mengetahui bagaimana kah business sepakbola ini berjalan.
Tepatnya, darimana sebuah klub sepakbola mendapatkan penghasilan?
Sumber penghasilan sebuah klub sepakbola adalah:
Sponsor, transfer pemain, pernak-pernik, prize money, tiket masuk, dan hak siar.
Pihak sponsor sering bekerjasama dengan sebuah klub.
Nike misalnya menanggung sepatu, seragam klub, kaos kaki, dan sebagainya.
Timbal baliknya, merek "Nike" dicantumkan di aksesoris itu. Sekalian Nike promosi.
Begitu juga dengan sponsor lainnya seperti Kopi ABC, Indomie, Bank Papua, dan produk-produk lainnya.
Mereka beriklan di sini sebagai gantinya produsen membiayai kaos pemain.
Transfer pemain
Jika klub membeli Song Heung-min misalnya 17 juta pound, kemudian suatu waktu dijual dengan 18 juta pound, maka perusahaan untung.
Begitu sebaliknya jika Heung-min dijual 15 juta pound, maka klub rugi.
Merchandise/pernak-pernik
Nah, ini yang paling kita kenal.
Penggemar Persib Bandung misalnya akan membeli kaos dan celana pendek dengan David Da Silva dan nomor punggungnya, atau pemain lainnya.
Pernak-pernik disini bisa gantungan kunci, syal, topi, dan sebagainya.
Prize money adalah hadiah uang yang diterima klub karena juara, runner-up, atau juara ketiga suatu kompetisi atau turnamen.
Tiket masuk adalah penjualan tiket pertandingan klub.
Semakin menarik sebuah klub, misalnya ada pemain idola, atau mencapai semifinal atau final maka akan semakin besarlah memperoleh uang hasil penjualan tiket itu.
Hak siar
Laga antara Juventus versus tim lainnya disiarkan langsung ke berbagai negara, maka Juventus mendapatkan uang dari pembelian hak siar itu.
Di final turnamen yang penting, maka semakin banyak negara yang ingin menyiarkan langsung maka semakin banyak pula pendapatan yang diterima klub.
Jika ditinjau dari segi bisnis, sering kita dengar sebuah klub berani membeli seorang pemain dengan harga yang tinggi atau fantastis.
Dari situ ini adalah strategi klub untuk menarik perhatian banyak penggemar sepakbola menyaksikan klubnya dan dengan demikian klub semakin banyak memperoleh keuntungan.
Semakin cemerlang si pemain, maka jika ada klub lain yang menginginkan maka si klub akan "jual mahal" dengan memasang tarif yang lebih tinggi dari harga pembelian sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H