Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola Putri Indonesia Mati Suri, Sesulit Apa sih Bikin Liga Wanita?

13 Mei 2024   10:58 Diperbarui: 13 Mei 2024   11:36 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Putri Indonesia U-17 kalah 0-9 dari Timnas Putri Korea Utara (bola.bisnis.com)

Yang membuat kejutan di Piala Asia Putri U-17 2024 adalah hasil laga antara Korea Selatan U-17 versus Korea Utara U-17 di laga perdana Grup A.

Sebelum laga yang digelar di Pulau Dewata itu banyak pengamat yang memprediksi Korea Utara bakal dibantai oleh Korea Selatan mengingat Korea Selatan merupakan "raksasa" sepakbola Asia.

Yang terjadi justru kebalikannya, Korea Selatan dibantai 0-6 oleh Korea Utara.

Wah ga nyangka sama sekali ya, justru Korea Selatan yang dibantai.

Kejutan kedua terjadi pada penampilan tuan rumah.

Kalau kalah dengan skor minimalis sih itu namanya bukan kejutan.

Tapi Timnas Putri Indonesia U-17 menjadi lumbung gol lawan-lawannya.

Di laga pertama Garuda Pertiwi kalah mencolok 1-6 dari Timnas Putri Filipina U-17. Satu-satunya gol Garuda Pertiwi diciptakan oleh Claudia Scheunemann.

Di laga kedua Indonesia bahkan kalah 0-12 dari Korea Selatan, dan di laga terakhir kalah lagi 0-9 dari Korea Utara.

Dengan hasil tersebut Timnas Indonesia U-17 menjadi juru kunci Grup A.

Dari Grup ini yang lolos adalah Korea Utara sebagai pemuncak klasemen dengan 9 poin dengan selisih gol 22-0.

Dan Korea Selatan yang menjadi runner-up dengan poin 4.

Sementara posisi ketiga ditempati Filipina dengan poin 4.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang menyaksikan laga melawan Korea Utara, Minggu (12/5/2024), mengatakan kegagalan Timnas Putri Indonesia ini harus menjadi cambuk membenahi sepakbola putri.

Indonesia baru terlalu dini mulai membenahi sepakbola putri. Salah satunya mendatangkan Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia.

Satoru Mochizuki adalah sosok yang mengantarkan Timnas Putri Jepang meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2012.

Didatangkannya Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia adalah hasil dari lobi yang dilakukan Erick Thohir dengan JFA (Asosiasi Sepakbola Jepang) beberapa waktu yang lalu.

Lumbung gol Indonesia bukan hanya terjadi pada saat ini saja.

Di Piala Asia Putri 2022 yang lalu bahkan Garuda Pertiwi kebobolan 28 gol tanpa mencetak satu gol pun dari tiga laga di Grup B.

Salah satunya, Indonesia kalah 0-18 dari Timnas Putri Australia yang notabene ini adalah kekalahan terbesar Timnas Putri Indonesia sepanjang sejarah.

Tidak adanya liga putri dituding sebagai salah satu penyebab anjloknya prestasi sepakbola putri Indonesia.

Terakhir kali liga putri bergulir dan hanya semusim adalah pada tahun 2019. Pada waktu itu yang keluar menjadi juara adalah Persib Putri.

Setelahnya liga dihentikan terkait mewabahnya Pandemi Covid-19.

Setelah pandemi melandai, hingga saat ini belum ada lagi wacana liga putri akan bergulir kembali.

Fenomena inilah yang menyebabkan sepakbola putri Indonesia mati suri.

Kondisi berbeda dengan negara-negara lainnya dimana mereka sudah memiliki liga yang rapi dan terstruktur bahkan hingga ke liga usia dini.

Tidak adanya liga maka Indonesia akan kesulitan untuk pembinaan bakat maupun meningkatkan skill permainan.

Faktor belum bergulirnya kembali liga putri selain karena stigma masyarakat yang cenderung menganggap sepakbola hanyalah untuk lelaki.

Juga minimnya sponsor.

Padahal di negara-negara yang ranking FIFA nya 50 besar mereka sudah terbiasa dengan laga sepakbola putri yang disiarkan secara langsung televisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun