Psikologis klinis Rosdiana Setyaningrum menjelaskan salah satu efek dari anak-anak yang terlalu banyak terpapar screen time adalah gangguan bicara.
Seperti diketahui anak berusia 2 tahun kemampuan bicaranya belum muncul. Hal tersebut perlu dirangsang oleh orangtuanya.
Anak yang terlalu banyak screen time maka dia berisiko akan mengalami gangguan bicara.
"Kita frustasi ketika anak diajak bicara, tapi dia tidak mengerti," kata Rosdiana.
Tak heran karenanya banyak orangtua yang membawa anaknya untuk terapi. Orangtua tidak tahu kalau sebenarnya anaknya mengalami gangguan bicara. Orangtua menganggap anaknya terkena autis.
"Banyak orangtua menganggap anaknya autis," tambah Rosdiana.
Saat anak tersebut menjalani terapi dengan mengurangi screen time, hasilnya anak-anak tersebut perlahan-lahan mulai bisa bicara.
"Begitu dikurangi paparan screen time, anak itu mulai bisa bicara," kata Rosdiana.
Disini jelas paparan screen time mempengaruhi tumbuh kembang anak dan otaknya.
"Jangan lama-lama nontonnya," si Mbak juga turut menasehati, selain orangtuanya.
Dalam menonton perangkat elektronik itu si anak memang jarang menonton televisi, hanya doyan nonton video anak-anak.