Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bangga, Gado-gado Masuk 50 Salad Terbaik Dunia, Ini Sejarahnya

10 Mei 2024   13:33 Diperbarui: 10 Mei 2024   15:11 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan yang terdiri dari sayur-sayuran (kacang panjang, labu, taoge, kol) dengan dibumbui saos kacang tanah itu memang berasal dari Jakarta.

Namun kini bukan hanya tersebar di "mantan ibukota RI" tersebut, gado-gado sudah menyebar ke pelosok Indonesia.

Banyak ditemui di pinggir jalan maupun di mall-mall.

Anda salah satu penyuka salad ini?

Gado-gado ditemukan pertama kalinya pada masa Sultan Agung dari Kesultanan Mataram ketika menyerbu Batavia pada abad ke-17 (1628-1629).

Para prajurit Sultan Agung pada saat itu kehabisan bahan makanan termasuk beras. Yang mana pada akhirnya mereka membuat saos dari kacang tanah.

Saos itu kemudian disiramkan ke aneka sayuran mentah yang tumbuh di persawahan.

Kata gado-gado ini berasal dari bahasa Jawa (juga Sunda), gado yang artinya makan lauk-pauknya saja (tanpa nasi).

Ngagado dalam bahasa Sunda artinya makan tanpa nasi.

Seiring penyerbuan ke Batavia itu, para prajurit Kesultanan Mataram tersebut membawa makanan itu ke wilayah Batavia (Jakarta sekarang).

Gado-gado kini sudah lebih bervariatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun