Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Miduana, Desa Tersembunyi di Cianjur yang Penduduknya Memiliki Umur Panjang

21 April 2024   10:24 Diperbarui: 21 April 2024   10:46 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mak Icih (112) salah satu penduduk Desa Miduana (detik.com)

Diketahui kemudian Mak Icih yang pada masa mudanya kerap bertani dan membuat kerajinan dari bambu itu, rahasia panjang umur dari Mak Icih adalah mengonsumsi banyak tumbuh-tumbuhan dengan jarang menikmati makanan kekinian.

Ada lagi kakek Sahria (151 tahun) yang mengungkapkan rahasia panjang umur di desanya, yaitu hanya makan nasi dan lalapan seperti dedaunan serta tanaman palawija lainnya. Talas atau singkong.

Miduana berasal dari kata midua yang artinya terbagi dua. Desa ini memang dipisahkan oleh dua sungai yaitu Sungai Cipandak Hilir dan Cipandak Girang.

Uniknya, penduduk desa Miduana ini merupakan keturunan Kerajaan Pajajaran yang sangat legendaris sebagai sebuah kerajaan yang ada di Sunda.

Pada waktu Kerajaan Sunda mengejar keturunan Kerajaan Pajajaran ini mereka mencari pemukiman baru untuk menghindari. Dan sampailah mereka di kampung Miduana sekarang ini.

Kendati sudah berusia di atas 100 tahun namun mereka masih kuat bekerja di sawah dan dalam kondisi sehat.

Mereka biasa berolahraga lainnya dengan naik turun gunung.

Selain pola makan, bergerak, penduduk Kampung Miduana juga selalu taat dengan pola hidup lainnya juga dan pola pikir.

Perpaduan dari pola-pola itu yang menjadikan penduduk Kampung Miduana sehat dan panjang umur.

Penduduk Kampung Miduana saat ini diperkirakan ada 374 jiwa yang 16 di antaranya berusia di atas 90 tahun.

Senada, dalam penelitian yang dilakukan UNPAD (Universitas Padjadjaran) Bandung ditentukan rahasia panjang umur dari penduduk Kampung Miduana ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun