Olimpiade Paris 2024.
Sejak berakhirnya Kejuaraan Bulutangkis Asia atau Badminton Asia Championship (BAC )2024 yang digelar di Ningbo, Cina yang finalnya digelar Minggu (14/4/2024) yang lalu, tim bulutangkis menghasilkan enam wakilnya yang akan berlaga diKeenam wakil merah-putih terdiri dari semua nomor, masing-masing dua nomor tunggal yaitu Jonatan Christie dan Antony Sinisuka Ginting, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI M. Fadil Imran mengatakan hasil tersebut patut untuk diapresiasi atas jerih payah atlet dan segenap jajaran PBSI yang telah bekerjasama secara maksimal.
"Alhamdulillah kita telah mencapai tonggak penting dalam perjalanan menuju Oilmpiade. Ini buah ketekunan para atlet, pelatih, ofisial, dan tim pendukung. Prestasi ini juga hasil dari strategi road map para atlet yang mengikuti berbagai turnamen sepanjang tahun," katanya.
Adanya keenam wakil tersebut maka itu mensinyalkan bahwa Indonesia menambah kepercayaan diri akan tetap meneruskan tradisi mengantongi medali emas dari Olimpiade.
Sejak cabor bulutangkis dimasukkan sebagai cabor resmi perhelatan olahraga multi event terbesar sedunia itu, Indonesia selalu menorehkan tinta emas.
Dimulai dari Olimpiade Barcelona 1992 dimana Susy Susanti dan pacarnya Alan Budikusuma masing-masing menyabet satu medali emas.
Selanjutnya, di Olimpiade Atalanta 1996, giliran ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja yang menggondol emas.
Di Olimpiade Sydney 2000 kembali ganda putra meraih emas lewat Tony Gunawan/Candra Wijaya.
Di Athena 2004 kini tunggal putra Taufik Hidayat yang membawa emas.
Di Olimpiade Beijing 2008 lagi-lagi ganda putra meraih emas lewat Hendra Setiawan/Markis Kido.
Berikutnya di London 2012 disinilah masa-masa paling buruk bulutangkis Indonesia.
Bukan saja medali emas, tim merah-putih bahkan gagal meraih satu pun medali, perak atau perunggu.
Dari sembilan atlet bulutangkis yang berlaga di London hanya ganda campuran Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir yang mencapai semifinal.Â
Di semifinal ini Owi/Butet dikalahkan wakil Denmark.
Di sini juga terjadi insiden yang menampar perbulutangkisan Indonesia dimana ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari didiskualifikasi dari perhelatan empat tahunan tersebut.
BWF mengganggap Greysia/Meiliana melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak penyisihan grup supaya bisa terhindar dari pasangan Cina Wang Xiaoli/Yu Yang.
Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Owi/Butet menebus kegagalannya dengan mengantongi medali emas.
Di Olimpiade Tokyo 2020 kini giliran Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu merebut medali emas.
Dengan enam wakilnya kini di Olimpiade Paris 2024 semoga merah-putih tetap konsisten dengan membawa pulang emas, meneruskan tradisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H