Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry

Move on

Selanjutnya

Tutup

Raket

Enam Wakil ke Paris 2024, Tradisi Emas, dan Kenangan Pahit London 2012

16 April 2024   11:46 Diperbarui: 16 April 2024   11:50 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonatan Christie (bolasport.com)

Berikutnya di London 2012 disinilah masa-masa paling buruk bulutangkis Indonesia.

Bukan saja medali emas, tim merah-putih bahkan gagal meraih satu pun medali, perak atau perunggu.

Dari sembilan atlet bulutangkis yang berlaga di London hanya ganda campuran Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir yang mencapai semifinal. 

Di semifinal ini Owi/Butet dikalahkan wakil Denmark.

Di sini juga terjadi insiden yang menampar perbulutangkisan Indonesia dimana ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari didiskualifikasi dari perhelatan empat tahunan tersebut.

BWF mengganggap Greysia/Meiliana melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak penyisihan grup supaya bisa terhindar dari pasangan Cina Wang Xiaoli/Yu Yang.

Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Owi/Butet menebus kegagalannya dengan mengantongi medali emas.

Di Olimpiade Tokyo 2020 kini giliran Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu merebut medali emas.

Dengan enam wakilnya kini di Olimpiade Paris 2024 semoga merah-putih tetap konsisten dengan membawa pulang emas, meneruskan tradisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun