Berikutnya di London 2012 disinilah masa-masa paling buruk bulutangkis Indonesia.
Bukan saja medali emas, tim merah-putih bahkan gagal meraih satu pun medali, perak atau perunggu.
Dari sembilan atlet bulutangkis yang berlaga di London hanya ganda campuran Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir yang mencapai semifinal.Â
Di semifinal ini Owi/Butet dikalahkan wakil Denmark.
Di sini juga terjadi insiden yang menampar perbulutangkisan Indonesia dimana ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari didiskualifikasi dari perhelatan empat tahunan tersebut.
BWF mengganggap Greysia/Meiliana melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak penyisihan grup supaya bisa terhindar dari pasangan Cina Wang Xiaoli/Yu Yang.
Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Owi/Butet menebus kegagalannya dengan mengantongi medali emas.
Di Olimpiade Tokyo 2020 kini giliran Greysia Polii yang berpasangan dengan Apriyani Rahayu merebut medali emas.
Dengan enam wakilnya kini di Olimpiade Paris 2024 semoga merah-putih tetap konsisten dengan membawa pulang emas, meneruskan tradisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H