Pada suatu saat ada seorang jemaah haji asal Indonesia yang tertarik membeli radio di Mekkah, Arab Saudi.
Si jemaah itu tertarik membeli radio itu karena selalu menyiarkan orang mengaji.
Setelah si jemaah tadi pulang ke Indonesia dia marah-marah dan membanting radio itu.
"Lha mengapa kamu marah-marah dan membanting radio?" Tanya temannya.
"Lha ini radio kenapa jadi dangdutan?" Jawab si jemaah.
"Lha memangnya kenapa, kan biasa aja, ada dangdutan atau lagu lainnya?" Jawab temannya.
"Tapi waktu di Mekkah saya membeli radio ini karena selalu mengumandangkan suara orang mengaji..." Jawabnya.
Suara orang mengaji yang dimaksud bukannya suara orang mengaji tapi itu bahasa Arab.
Kontan temannya mengerti dan tersenyum.
"Lha kamu gimana... Itu di Mekkah bukannya suara orang mengaji, tapi bahasa Arab... Hi... hi.... Hi....," jawabnya.
"Oh Iya ya....," Jawab si jemaah.
Itu tadi salah satu cerita dari mantan presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau yang biasa dikenal sebagai Gus Dur.
Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang suka melucu dan sering membuat orang terpingkal-pingkal. Salah satunya orang Indonesia yang sedang menunaikan ibadah haji dan membeli radio itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H