Begitu berakhirnya puasa terakhir di bulan Ramadhan, mereka mulai melaksanakan takbiran tersebut sampai pagi.
Nyaris hampir setiap takbiran setiap tahunnya, saya sedang ada di kampung halaman.
Tentunya mengikuti arus mudik ke kampung halaman. Sebelum esoknya Lebaran, biasanya mereka sudah tiba di kampung halaman tercinta.
Kendati tidak bisa tidur karena suara takbiran dari bedug dan Allahuakbar Allahuakbar terus menerus sampai pagi, namun takbiran itu indah.
Mereka merayakan kemenangan dari ujian kesengsaraan.
Kesan yang sangat mendalam setiap tahunnya.
Terlebih jika suara bedug dan Allahuakbar Allahuakbar itu terdengar sayup-sayup dari kejauhan.
Menang. Ya, umat Muslim sudah menang dari ujian.
Selain di mesjid-mesjid, takbiran pun dilakukan secara berkeliling kampung atau kota di jalanan dengan menaiki kendaraan.
Lepas dari sejarahnya, takbiran memang indah dan sangat berkesan.
Dalam sejarahnya, takbiran ini bermula dari Nabi Ibrahim AS.