Adanya regulasi Liga 1 yang mewajibkan klub memiliki satu pemain ASEAN ternyata benar-benar mewujudkan hasrat Gali Freitas dan masyarakat Timor-Leste memiliki pemainnya yang main di Liga Indonesia.
Mahesa Jenar (julukan PSIS Semarang) tidak membeli kucing dalam karung dengan memboyong Gali Freitas menjadi miliknya.
Gali Freitas muncul menjadi pemain penting yang mendongkrak posisi PSIS Semarang ke papan atas klasemen Liga 1 BRI 2023/2024.
Timor-Leste pun mencetak sejarah dengan untuk pertama kalinya pemainnya berkarier di Liga Indonesia.
Sebelumnya memang ada pemain keturunan negara bekas NKRI itu main di Liga Indonesia, namun mereka sudah dinaturalisasi menjadi WNI.
Gali Freitas yang pertama.
Begitu pemain yang sempat menimbulkan kontoversial karena pencurian umur itu ditawari main di PSIS Semarang, Freitas mengatakan dia tidak takut bersaing dengan pemain lainnya jika dirinya diberi kesempatan.
Ternyata benar, pemain kelahiran Dili, Timor-Leste, 31 Desember 2004 (18) tidak mengecewakan.Â
Kebalikannya, mantan pemain yang direkrut dari klub sebelumnya Karketu Dili justru menjadi pemain kunci yang membuat PSIS Semarang menjadi tim yang disegani di Liga 1.
Sebelum laga pekan ke-9 PSIS melawan Persib Bandung, Minggu (20/8/3023), Gali Freitas sudah membukukan 3 gol dan 3 assist untuk tim yang bermarkas di Stadion Jati Diri, Semarang, Jawa Tengah itu.
Ketika mencapai performa baiknya, Freitas sempat tak percaya dia bisa main ciamik dan menjadi pemain kunci PSIS Semarang.
"Saya sempat terkejut, bahagia, dan bersyukur dapat berkarier di Liga Indonesia dan saya bangga bisa mewakili Timor-Leste untuk pertama kalinya," katanya.
Ketika sebelum berlayar ke Indonesia, Freitas mengakui sudah mengenal Liga Indonesia lewat layar kaca di negaranya, termasuk PSIS Semarang.
"Siaran TV Indonesia memang bisa ditangkap di Timor-Leste," katanya.
Oleh karenanya Gali Freitas dan banyak warga Timor-Leste lainnya cukup fasih berbahasa Indonesia karena sering menyaksikan siaran TV Indonesia.
Selain sepakbola, juga berita, musik, dan sinetron. Bahkan mereka konon lebih menyukai sinetron berbahasa Indonesia ketimbang Portugis.
Kiprah impresifnya tak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan semua pihak. Dari internal PSIS maupun suporter Mahesa Jenar.
Bahkan dalam beberapa momen muncul sekelompok suporter yang membawa bendera bertuliskan "Keluarga Besar Gali Freitas".
"Bagi saya PSIS adalah klub yang luar biasa dalam membangun karakter pemain dan mempunyai ikatan tim yang bagus," ujar Freitas.
Sejauh ini para pemain Timor-Leste hanya main untuk liga-liga seperti Brunei Darussalam, Kamboja, atau Macao.
Mereka adalah Joao Pedro, Elias Mesquita, Georgino Mendoca, John Frith, Zenivio Morientes, dan Mouzinho de Lima.
Hanya Gali Freitas yang di Liga Indonesia.
"Rasanya 'wow' sekali mendapatkan dukungan seperti ini. Saya baru pertama merasakannya. Dari pengalaman saya disini saya berharap teman-teman di Timor-Leste bisa bergabung. Kuota pemain ASEAN di BRI Liga 1 jadi kesempatan," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H