Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Trip

Keturunan Kerajaan Pajajaran, Mengenal Destinasi Wisata "Kampung Panjang Umur" di Cianjur Selatan

21 Agustus 2023   11:07 Diperbarui: 21 Agustus 2023   11:18 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cianjur, Jawa Barat, selain mempunyai destinasi wisata seperti Situs Gunung Padang, Gunung Gede Pangrango, Kebun Raya Cibodas, Curug Cibeureum, dan lain-lain.

Kota yang terletak antara Sukabumi dan Bandung itu juga punya Kampung Adat Miduana.

Jika Anda punya waktu dan kesempatan tidak ada salahnya Anda mengunjungi lokasi tersebut.

Saat Anda memasuki Kampung Adat Miduana maka Anda akan langsung disambut dengan hembusan udara yang segar dan hawa yang sejuk.

Terlihat struktur rumah-rumah adat masyarakat "Kampung Panjang Umur" hingga kini masih dipertahankan secara tradisional.

Warga setempat juga masih mengenakan pakaian tradisional, lengkap dengan totopong atau ikat kepala khas Sunda.

Masyarakat di sana dikenal masih memegang teguh tradisi dan budaya Sunda yang kental.

Disebut juga dengan "Kampung Panjang Umur" karena banyak warganya yang centenarian, atau berumur lebih dari 100 tahun.

Baca juga: Profil Salma

Manusia hanya berusaha, namun berumur panjang adalah anugerah dari Sang Maha Pencipta.

Ini juga yang menjadi daya tarik Kampung Adat Miduana.

Kata "Miduana" berasal dari bahasa Sunda "midua". Jika Anda pernah mendengar lagu populer berbahasa Sunda yang berjudul "Midua Cinta" maka ini berarti menduakan cinta.

Satu pria memiliki lebih dari satu kekasih. Ini yang menjadi penderitaan dan masalah cinta bagi si wanita.

Midua bermakna membagi atau menjadikan dua.

Disebut Kampung Miduana karena tempat ini terletak di antara dua sungai, yaitu Sungai Cipandak Girang dan Cipandak Hilir.

Pada awalnya, kampung yang terletak tak jauh dari perbatasan dengan Kabupaten Bandung itu dijuluki Joglo Alas Roban yang dipimpin oleh Eyang Jiwa Sadana dengan 9 kepala keluarga.

Mereka kemudian beranak cicit yang hingga kini masih memegang teguh pikukuh karuhun asli Pajajaran, dengan segala aturannya.

Sesepuh Kampung Adat Miduana (terletak di Desa Balegede) mengatakan kampung dan masyarakat di sana tak lepas dari dua kembar Eyang Jagat Nata dan Eyang Jagat Niti, yang keduanya merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran yang mencari lokasi pemukiman untuk menghindari kemelut Kerajaan Sunda.

Eyang Jagat Nata dan Eyang Jagat Niti berhasil mendirikan tempat perjumpaan dari berbagai wilayah yang lantas menjadi dasar penamaan Balegede.

"Bale" dalam bahasa Sunda artinya balai. Sedangkan "Gede" artinya besar.

Jadi Balegede adalah tempat perjumpaan besar.

Tradisi dan kebiasaan masyarakat sejak dahulu masih bisa dilihat jejaknya hingga kini.

Seperti Oplatasan Mulud, Mandi Kahuripan, Lanjaran Tatali Paranti, dan sebagainya.

Juga kesenian seperti Tarawangsa, Reog, Calung, dan sebagainya.

Wisatawan yang berkunjung ke Kampung Adat Miduana harus didampingi oleh pimpinan adat.

Para wisatawan itu juga harus harus mempunyai tujuan yang jelas, bertemu dengan siapa di kampung itu.

Selama di sana wisatawan juga tidak boleh ngomong sembarangan dan tidak pantas.

Bukan cuma itu, ada kepercayaan yang dijunjung masyarakat yang sebaiknya diikuti oleh para wisatawan.

Bila sudah memasuki rumah dan akan ke kamar mandi, maka harus melewati gowah atau lokasi penyimpanan padi di rumah tersebut.

Kendati masyarakat Kampung Adat Miduana berusia panjang namun mereka masih sehat dan bugar.

Bahkan banyak dari mereka yang masih kuat pergi ke sawah, menyadap nira, dan melakukan aktivitas lainnya di luar rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun