Mohon tunggu...
Rudy
Rudy Mohon Tunggu... Lainnya - Don't cry
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Move on

Selanjutnya

Tutup

Raket

Ini Target Mutiara Ayu Puspitasari Selanjutnya Usai Menjuarai BAJC 2023

17 Juli 2023   10:06 Diperbarui: 17 Juli 2023   10:23 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mutiara Ayu Puspitasari juara BAJC 2023 (pbdjarum.org)

Sejauh ini nomor tunggal putri dianggap nomor yang paling lemah di antara nomor-nomor lainnya dalam perbulutangkisan Indonesia.

Tercatat yang paling sukses di nomor ini adalah Susy Susanti yang menjadi legendaris dunia.

Namun belakangan ini, prestasi tunggal putri Indonesia ibaratnya tidak maju-maju.

Di sana cuma ada Gregoria Mariska Tunjung yang masih berjuang untuk tetap eksis di 10 besar BWF. Sedangkan Putri Kusumawardani kerap kali kalah di turnamen BWF di atas Super 300.

Namun dari ajang Kejuaraan Bulutangkis Asia Junior 2023 yang digelar di Arena Amongrogo Yogyakarta muncul "mutiara" yang memberikan harapan di nomor ini.

Sesuai dengan namanya, dia adalah Mutiara Ayu Puspitasari.

Pemain kelahiran Ngawi 17 tahun lalu tersebut menyelamatkan muka Indonesia dengan merebut medali emas dari BAJC 2023.

Di final yang digelar Minggu (16/7/2023) Mutiara menundukkan pemain Korea Kim Min-ji dengan dua gim langsung 21-11 dan 21-17.

Ini adalah satu-satunya gelar yang diperoleh Indonesia dari ajang Badminton Asia Junior Championship 2023 ini.

Empat emas lainnya diraih Cina dari nomor tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.

Satu emas lagi diraih oleh Jepang dari nomor ganda putri.

Ini merupakan sejarah dimana tunggal putri Indonesia meraih medali emas untuk pertama kalinya sejak ajang ini digelar tahun 1997.

Pencapaian terbaik Indonesia di nomor ini adalah pada edisi 2016 oleh Gregoria Mariska Tunjung yang meraih perak.

Dari delapan pertandingan yang dilakoni pemain PB Djarum itu Mutiara hanya kalah satu kali di nomor beregu saat berhadapan dengan Cina dari Xu Wen Jing dengan 12-21 dan 10-21.

Bahkan Mutiara menundukkan juara dunia junior asal Jepang Tomoka Miyasaki di final nomor beregu.

Dengan hasil tersebut, ini sekaligus menjadi pembuktian bagi Mutiara bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin.

"Rasanya seperti mimpi saya bisa menjadi juara untuk pertama kalinya di ajang ini," kata Mutiara usai laga.

Padahal dalam pertemuan terakhir sebelumnya dengan Kim Min-ji, Mutiara kalah di Korea Junior Open International Challenge 2019.

Seperti diakuinya sendiri fisik Mutiara sudah sangat pas-pasan saat tampil di final nomor perorangan.

Bertanding terus-menerus di nomor beregu dan campuran sangat menguras stamina.

Namun pelatih Asep Suharno yang mengetahui kondisi tersebut menyarankan Mutiara untuk tetap fokus ke pertandingan.

"Juara sekarang bisa menjadi modal buat terjun di Kejuaraan Dunia Junior," katanya.

Selamat buat Mutiara Ayu Puspitasari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun