Ini merupakan sejarah dimana tunggal putri Indonesia meraih medali emas untuk pertama kalinya sejak ajang ini digelar tahun 1997.
Pencapaian terbaik Indonesia di nomor ini adalah pada edisi 2016 oleh Gregoria Mariska Tunjung yang meraih perak.
Dari delapan pertandingan yang dilakoni pemain PB Djarum itu Mutiara hanya kalah satu kali di nomor beregu saat berhadapan dengan Cina dari Xu Wen Jing dengan 12-21 dan 10-21.
Bahkan Mutiara menundukkan juara dunia junior asal Jepang Tomoka Miyasaki di final nomor beregu.
Dengan hasil tersebut, ini sekaligus menjadi pembuktian bagi Mutiara bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang tidak mungkin.
"Rasanya seperti mimpi saya bisa menjadi juara untuk pertama kalinya di ajang ini," kata Mutiara usai laga.
Padahal dalam pertemuan terakhir sebelumnya dengan Kim Min-ji, Mutiara kalah di Korea Junior Open International Challenge 2019.
Seperti diakuinya sendiri fisik Mutiara sudah sangat pas-pasan saat tampil di final nomor perorangan.
Bertanding terus-menerus di nomor beregu dan campuran sangat menguras stamina.
Namun pelatih Asep Suharno yang mengetahui kondisi tersebut menyarankan Mutiara untuk tetap fokus ke pertandingan.
"Juara sekarang bisa menjadi modal buat terjun di Kejuaraan Dunia Junior," katanya.