Timnas Indonesia akhirnya tuntas melakoni FIFA Matchday melawan Timnas Argentina di SUGBK pada Senin (19/6/2023).
Banyak yang menyesalkan "Sang Messiah" Lionel Messi tidak main di Senayan.
Kendati tanpa sejumlah pemain utamanya, Argentina tetaplah Argentina. Tim raksasa, juara Piala Dunia tiga kali.Â
Dan ranking 1 dunia.
Keberhasilan Timnas Indonesia yang cuma kalah 0-2 menuai pujian banyak pihak. Bagaimana perbedaan ranking yang sangat jomplang dimana Argentina ranking 1 sedangkan Indonesia ranking 150.
Selain Piala Dunia 2022 yang dimenangkan Lionel Messi dkk, Argentina juga memenangkan dua Piala Dunia lainnya sepanjang sejarah.
Yaitu di jamannya Diego Armando Maradona pada tahun 1986 dan tahun 1978 di jamannya Mario Kempes.
Jika milenial cuma mengenal Lionel Messi sebagai pemain paling pilar Argentina yang memenangkan Piala Dunia 2022 di Qatar itu.
Maka Diego Armando Maradona merupakan Lionel Messi nya dunia sepakbola dimana Argentina memenangkan Piala Dunia 1986.
Sedangkan Lionel Messi nya dunia dimana Argentina memenangkan Piala Dunia tahun 1978 adalah Mario Kempes.
Tahukah milenial bahwa Mario Kempes ini pernah main di klub Indonesia?
Mencetak 6 gol pada Piala Dunia yang dihelat di rumah sendiri (Argentina), Mario Kempes membawa La Albiceleste meraih juara.
Di final, pemain kelahiran Bell Ville, Cordoba, Argentina, 15 Juli 1954 itu melesakkan dua gol ke gawang Belanda dari skor 3-1 untuk kemenangan negaranya.
Gol Mario Kempes yang pada saat itu berusia 24 tahun itu diciptakan di menit ke-38 dan 105. Satu lagi oleh Bertoni di menit ke-115.
Sedangkan gol Belanda diciptakan oleh Nanninga di menit ke-82.
Pada saat itu klub yang sedang dibela pemilik nama lengkap Mario Alberto Kempes tersebut adalah klub Spanyol Valencia (1977-1981).
Setelah berpindah-pindah klub, pada akhirnya Mario Kempes memilih klub Indonesia Pelita Jaya menjadi pelabuhan barunya.
Dari 18 kali penampilannya bersama klub milik Nirwan Bakrie itu Mario Kempes yang pada saat itu berusia 42 tahun membukukan 12 gol.
Tak dinyana, Pelita Jaya tercatat sebagai klub terakhir yang dibela Mario Kempes sebagai pemain.
Usai gantung sepatu, Mario Kempes meneruskan kariernya sebagai sebagai pelatih.
Termasuk Pelita Jaya ada setidaknya 5 klub lainnya yang pernah dilatih oleh Mario Kempes.
Salah satu kesuksesannya sebagai pelatih adalah membawa klub The Strongest menjuarai Liga Bolivia tahun 1999.
Setelah tidak lagi aktif di dunia kepelatihan Mario Kempes banyak menghabiskan waktunya menjadi komentator sepakbola di televisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H