Mohon tunggu...
Rudiyel Rijaal
Rudiyel Rijaal Mohon Tunggu... Koki - Karyawan pabrik

Orang baik, suka nulis pengalaman sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penggenggam Bara

13 September 2023   02:47 Diperbarui: 13 September 2023   02:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (Q.S. Al Qasas:56)

 

"Aku mau baca syahadat!"

 Merupakan sebuah kalimat yang kau katakan lewat sebuah pesan singkat waktu itu. Di saat  kau terbaring lemah tak berdaya. Di saat keraguan itu menyeruak. Tuhan manakah yang mempertemukan kalian berdua. Tuhanmu, ataukah Tuhannya. Kemudian menaburkan cinta yang dalam. cinta yang tak mudah untuk dijalani. Karena sebuah perbedaan yang tidak mungkin untuk di satukan. Beda agama, beda keyakinan. Perbedaan yang saling berlawanan dalam banyak hal yang merupakan sesuatu yang fundamental. Tidak bisa diganggu gugat. Dan tidak bisa ditoleransi.

 

Di saat kau bimbang dalam menentukan arah. Jika hidupmu harus berakhir saat itu, ke manakah kau akan pergi? Membawa cinta yang sudah bersemi. Seperti benih-benih padi yang telah tersemai, kemilau menyambut hangatnya sinar mentari pagi. Haruskah layu dan mati? Ataukah malah bisa terus tumbuh dan berkembang memberikan kebahagiaan bagi para petani?

 

Kau tersentuh oleh lantunan ayat-ayat suci di kala fajar menjelang. Yang menyentuh kalbu. Yang semakin menguatkanmu. Untuk terus bertahan dan bangkit mengusir segala penat di kepala. Mengusir ragu yang terus saja dihembuskan melalui kata-kata yang indah. Namun kau tak goyah.

 

Kemudian cinta menguatkanmu. Melawan segala resah di dada. Juga segala risiko yang sudah pasti dihadapi oleh mereka yang juga sepertimu. Berganti keyakinan. Tentang Tuhan. Tentang Pemberi Kehidupan. Tentang ke mana melambungkan harapan dalam doa-doa. Tentang nama yang sering kali disebut, manakala terimpit beban yang teramat berat dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun