Namun, penggunaan modal kapital harus dilakukan dengan bijak. Calon yang hanya mengandalkan kekuatan finansial tanpa memperhatikan kualitas program dan hubungan dengan masyarakat berisiko kehilangan dukungan. Masyarakat kini lebih peka terhadap praktik politik yang tidak transparan dan cenderung memilih calon yang memiliki integritas.
Dalam konteks yang semakin kompleks ini, kemenangan dalam Pilwakot Semarang tidak hanya ditentukan oleh kekuatan partai, tetapi juga oleh kemampuan calon dalam beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat.
Maju di Pilwakot Semarang 2024, tidak cukup hanya dengan mengandalkan modal dukungan dari pusat. Calon harus memiliki kombinasi modal yang kuat, serta mampu mendengar dan merespons aspirasi masyarakat. Dalam dunia politik yang terus berubah, keberhasilan seorang calon akan sangat bergantung pada kemampuannya dalam membangun hubungan yang baik dengan masyarakat dan menawarkan solusi yang relevan.
Dengan pendekatan yang tepat, calon wali kota yang berorientasi pada rakyat berpotensi untuk meraih kemenangan dan membawa perubahan positif bagi Kota Semarang. Apalagi, calon yang memang sudah sejak awal dikenal dan memiliki kedekatan dengan masyarakat. Bukan sekonyong-konyong datang untuk meminta dukungan dengan janji-janji manis dan back-up "dekengan pusat".
Dan pesan pada bait pertama lagu The Beatles jika diterjemahkan dengan bahasa Indonesia kelas amatiran kira-kira seperti ini:
Hei Jude, jangan perburuk keadaan.
Nyanyikanlah lagu sedih dan perbaikilah.
Ingatlah tuk biarkan dia merasuk pada hatimu.
Lalu kau bisa mulai memperbaiki hal ini.(*)
Semarang, 20 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H