Sesuatu yang sungguh berkebalikan, terlalu mengganjal kalau dipasangkan. Itu sebabnya, saya sendiri tidak rela kalau seorang Ade Bhakti dibandingkan dengan Mbak Ita. Atau bahkan dipasangkan dengan calon wali kota lain, seperti Yoyok Sukawi.
Panggung Ade Bhakti terlalu kecil, di-frame para follower Instagram, dan isinya penuh dengan foto/video Ade Bhakti sendiri, yang seperti tidak ada masalah. Sedangkan Mbak Ita, di akun pribadinya, justru lebih terbuka memperlihatkan bagaimana permasalahan di Kota Semarang adalah permasalahan kita bersama.
Parkiran Nol Kilometer Semarang, 01 Juli 2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!