Mohon tunggu...
Rudolf W
Rudolf W Mohon Tunggu... Seniman - Robot pekerja.

Hobi olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilwakot Semarang: Ade Bhakti Puas Ngehit di Panggung Sempit

1 Juli 2024   12:05 Diperbarui: 1 Juli 2024   12:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Postingan Instagram Ade Bhakti memakai semacam "template": foto dengan robekan separuh, kemudian bagian bawah diberi semacam judul (bukan caption) apa yang sedang ia lakukan. Sedang bersama komunitas pecinta hewan, sedang makan (sate, harajuku street food), makan bersama keluarga, main bilyar, bersimpati, menjahit pangkat, nonton JKT48, membeli iphone baru, nyumbang (di acara pernikahan), dan makan lagi, makan lagi. 

Bakat Ade mungkin "clown-ing". Berperan sebagai badut lucu di Instagram, di mana ia tampak lebih sering tersenyum dan membuat orang mengira betapa bahagianya orang ini. Banyak emak-emak yang melakukan ekspresi dan aktivitas yang siap dibingkai dengan template gratisan.

Sebagai orang yang tidak mau follow Ade Bhakti, saya bertanya-tanya, "Apakah saya sedang melihat seorang sekretaris dari Dinas Damkar?", sambil mencari-cari adegan pemadaman kebakaran yang sepi dari akun ini, yang ada hanya seragam, apel pagi, dan jahit pangkat. Wong iki mergawene piye?

Saya juga bertanya-tanya, "Apakah ini akun seorang politisi yang sangat pintar menyamar?" Yang bisa mendadak menjadi pengamat sepak bola, sesekali menjadi pencicip kuliner lokal, dan bertemu beberapa nama penting?

Tidak. Ade Bhakti melakukan semua itu demi meluapkan "kebahagiaan" untuk memenuhi akun ia sendiri penuh dengan foto dan videonya sendiri. Ade Bhakti memiliki semacam dua dunia yang berbeda.

 Dunia yang ingin ia perlihatkan "sudah bahagia" (lihat ekspresinya di akun itu) di mana ia bermain di panggungnya sendiri, tanpa memperlihatkan "masalah" di pekerjaannya. Ade Bhakti bisa membuat citraan bahwa pekerjaannya beres, semua orang senang.

Ade Bhakti sangat pintar memakai seluruh panggung itu, untuk dirinya sendiri.

Di akun lain, yang juga disebut di survei Indoriset, ada nama yang sudah dikenal, yang dapat elektabilitas tertinggi untuk Pilwakot 2024 mendatang. Namanya Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang lebih akrab disebut Mbak Ita. Ini semacam kebalikan dari Ade Bhakti.

Mbak Ita berada di akun yang menceritakan bagaimana ia bekerja dan menghadapi masalah.

Setidaknya saya tahu, inilah dunia Mbak Ita, yang menghadapi rob, sampah, stunting, segala macam hal. Ini komunikasi yang dimaui orang. Memang ada unsur settingan, tetapi ia tidak menutupi masalah. Bukan senyum yang dibuat-buat untuk menutupi masalah di Kota Semarang. Kadang terlihat marah, agar masalah terselesaikan. 

Akun Mbak Ita justru ingin mengarahkan pandangan warga Semarang, bahwa inilah masalah kita bersama. Seorang perempuan yang bawa walkie-talkie, di balik mobil berjalan, sambil memeriksa perkembangan, mendatangi pusat rasa sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun