Mohon tunggu...
Rudi Setiawan
Rudi Setiawan Mohon Tunggu... -

Kelahiran, Kertosono, Jawa Timur 1976. Saat ini bekerja sebagai Tenaga Kerja Profesional Republik Indonesia di Doha, Qatar. Aktif menulis di face book, cerpen dan puisi pernah dimuat di www.kompas.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Derajat Seorang Ahli Ibadah

4 November 2011   16:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:03 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Sebab engkau selalu merasa paling benar, merasa paling abid, merasa paling suci, sehingga engkau selalu menutup diri kepada orang-orang yang engkau anggap sesat, hina dan rendah ”, jelas makhluk itu.

Dan diapun tiba-tiba terbangun dari kantuknya, serta mendapati dirinya sedang duduk bersimpuh diatas sajadahnya.

“ Oh, astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, ampunkan aku Yaa Allah, sungguh betapa celakanya aku bila memang derajatku disisi-Mu seperti itu, aku benar-benar telah salah melangkah, ampunkan aku Yaa Allah, ampunkan aku Yaa Allah, ampunkan aku Yaa Allah “, iapun meratap dan menangis pilu.

Sementara diluar terdengar adzan shubuh berkumandang dari masjid yang ada disebelah rumahnya, mengalun dengan indah, mengundang jiwa-jiwa yang rindu kepada Tuhannya agar segera bergegas menjemput seruan-Nya.

Jakarta, 04 November 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun