Mohon tunggu...
Rudi Irnawan
Rudi Irnawan Mohon Tunggu... pegiat sosial -

Pegiat Sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

"CHEMISTRY" Presiden JOKOWI - Menko RIZAL RAMLI, Lokomotif Dahsyat Perubahan

8 Januari 2016   19:57 Diperbarui: 8 Januari 2016   22:04 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Oleh : HambaAllah Semarang

Apa itu chemistry ?

Secara sederhana, chemistry menggambarkan sebagai perasaan dan langkah yang nyambung antara seseorang dengan lainnya. Dalam konteks organisasi, khususnya di tataran pemerintahan sebuah negara, chemistry menjadi sangat penting, karena hal ini yang membuat sebuah Tim muncul Sinergisitas, sehingga output nya akan menjadi lebih konstruktif dan bahkan akan mendekati sempurna dengan apa yang menjadi visi dan misinya itu.

 

Setelah hampir empat bulan ekonom senior, bapak Rizal Ramli masuk di jajaran kabinet pemerintahan Jokowi, sebagai rakyat biasa yang berharap perubahan bangsa ini agar lebih baik. Tentu kami selalu memasang mata dan telingga dan mengamati sepak terjang para pemimpin itu, salah satunya Bapak Jokowi dan bapak Rizal Ramli, baik soal integritas, soal komitmen keberpihakan maupun soal paradigma kepemimpinan kedua tokoh tersebut.

 

Pengertian Chemistry dalam konteks kepemimpinan tentu lebih berbicara masalah spirit, cita-cita, dan tujuan antar pemimpin itu sendiri, keduanya saling melengkapi kekurangan dan kelebihannya. Sehingga disinilah chemistry menjadi sangat penting dan dibutuhkan ketika berbicara tim work.

 

Pak Jokowi dan Pak Rizal Ramli, kedua tokoh besar di Republik ini dari sekian tokoh yang ada. Kami menilai sosok keduanya sudah menemukan “chemistry”, atau kecocokan soal bagaimana mengelola Negara ini kedepan agar berubah menjadi lebih baik dan beradab.

 

Sejak dari awal masuknya mantan menko perekonomian era Gusdur ini dalam pemerintahan Jokowi, membuat publik terkaget-kaget. Bahkan ada yang setengah tidak percaya, seorang Rizal Ramli yang tidak mempunyai partai, bisa masuk dan diminta mantan walikota Solo ini untuk mengemban jabatan sebagai menko Maritim dan Sumber Daya. Walaupun untuk sebagian besar kalangan yang lain ini Sesuatu yang bagus dan memberi harapan baru, karena sosok Rizal Ramli dengan komitmen kerakyatan, keberpihakan dan integritas yang tinggi. Sudah sepantasnya ekonom senior itu mengemban amanah sebagai Menteri Koordinator (Menko).

 

Setelah Menko Rizal Ramli dilantik dalam kabinet pemerintahan Jokowi, tak tanggung-tanggung, mantan Walikota Solo itupun langsung memberi tugas khusus untuk menyelesaikan problem-problem kebangsaan yang ada. Mulai dari soal Sawit, Dwelling Time, hingga soal PDAM. Belum lagi soal dukungan terhadap program terobosan kreatif Revaluasi Aset, bebas Visa, sampai soal blok Masela. Inilah titik titik yang kami baca dari “Chemistry” pak Jokowi kepada Menko Rizal Ramli.

 

Sementara itu, menko Rizal Ramli yang saat ini kembali meluncurkan jurusnya, yakni Rajawali Bangkit ini pun mempunyai Chemistry yang sama kepada mantan Wali Kota Solo itu, sebagaimana cerita menko Rizal Ramli soal kecocokannya kepada pak Jokowi, menurut ekonom senior tersebut, "Presiden Jokowi suka diskusi, bagaimana memperbaiki birokrasi”.

 

Bahkan lebih lanjut, menko perekonomian era Gusdur tersebut mengatakan kalau “sosok pak Jokowi ada persamaanya dengan Presiden Abdurahman Wahid”, keduanya sama-sama nggak suka formalitas, nggak suka protokol, sehingga saya senang banget

“pak Jokowi sangat cerdas memanfaatkan waktu yang tepat dalam mengambil setiap keputusan dengan tenang namun tegas”.

Sehingga sekali waktu menko Rizal Ramli pun pernah mengatakan kepada publik bahwa pak Jokowi salah satu presiden yang “Punya Nyali”

 

Itulah sebenarnya titik-titik kejujuran yang kami baca dari kedua tokoh tersebut yang mengindikasikan kalau kedua tokoh tersebut telah menemukan garis yang sama dari rangkaian proses titik-titik yang ada, walaupun keduanya punya gaya yang berbeda, yakni gaya Jawa dan Minang, namun kami melihatnya, kalau dalam peribahsa jawa, keduanya bagaikan “Tumbu Menemukan Tutupnya”

 

Beliau berdua sangat cocok dan serasi menjadi lokomotif perubahan yang dahsyat untuk negeri ini. Visi misi dan spirit beliau berdua substansinya sama, yakni menjadikan bangsa ini lebih baik, bangsa yang bebas dari KKN, bangsa yang tanpa ketidak adilan dan bangsa pekerja keras.

Berdikari Dalam Politik, Mandiri Dalam Ekonomi, dan Berkepribadian Dalam Budaya.

 

 

Demikian.

Terima kasih

Salam Kompasiana

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun