Mohon tunggu...
Rudi Haryono
Rudi Haryono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (UMBARA) - Mahasiswa S3 Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Atma Jaya Jakarta

Educator, Sociopreneur, Youth Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa: Menakar Kebutuhan Spiritual dan Biologis

7 April 2022   13:11 Diperbarui: 7 April 2022   13:14 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

Dunia Yang Tak Pernah Memuaskan

Dunia memang tak pernah dapat menghilangkan dahag. Dunia pula tak pernah dapat memenuhi kepuasan, kecuali ketika mulut sudah berada disumpal tanah kuburan atau jasad yang mati. 

Dunia yang sementara habis-habisan dikejar dan dimimpikan sementara akherat yang kekal abadi dikesampingkan. Begitulah fenomena yang sesuai dengan firman Allah swt, ""Allah meluaskan rizki dan menyempitkannya bagi siapa yang dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)." (QS. Ar-Ra'du [13]: 26). 

Manusia banyak yang merasa cukup dengan kebutuhan dunia yang bersifat biologis dan malas tidak mau berjuang akan kebutuhan spiritual,terasa begitu berat untuk beribadah. Inti dari semuanya berpulang kepada kemampuan mengendalikan nafsu. ya, nafsu memang selalu berpotensi mengarahkan untuk berbuat kepada keburukan. 

Seburuk dan seberat apapun resiko yang harus ditanggung akibat dari melampiaskan nafsu seringkali manusia "tidak berdaya" dan menuruti hawa nafsunya, dan penyesalan yang berulang-ulang terus tanpa diiringi dengan taubat.

Berpuasa tapi meninggalkan shalat, berpuasa tapi sebatas berpuasa lahiriyah, berpuasa tapi rapuh amalan ruhaniyahnya, berpuasa tapi tidak bisa merasakan nikmatnya berdoa dan beribadah, berpuasa tapi tidak mampu membaca satu ayat pun dari al Quran, membacanya lembar per lembar. Begitu berat, karena nafsu yang menyelimuti. 

Mari kita banyak berdoa semoga kita senantiasa dapat mengendalikan nafsu kita.  Memohon kepada Allah swt diberikan kekuatan untuk beribadah dan istiqomah dalam beribadah. Apapun status sosial kita saat ini, sesehat apapun, sekuat apapun, sekaya apapun, secantik apapun, setampan apapun. Semua ada  batasnya, tidak ada yang mutlak atau absolut. 

Semuanya dibatasi oleh ruang dan waktu atas posisi kita sebagai mahluk Tuhan.  Dengan berpuasa semoga kita terus dapat mengendalikan nafsu hewaniyah. Nafsu yang terus meronta akan kebutuhan biologis dunia dan lupa akan nafsu  yang mengarahkan kepada kedekatan kepada Tuhan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun