Mohon tunggu...
Rudi Hartono
Rudi Hartono Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMPN 1 Dua Koto Kabupaten Pasaman Sumatera Barat

Seorang guru IPA yang menyukai IT dan hobi olahraga khususnya sepakbola, futsal, dan badminton. Berbagi ilmu di channel YT Rudi Hartono.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Meningkatkan Kemampuan Numerasi Peserta Didik pada Materi Listrik Dinamis dengan Model PJBL

3 Oktober 2022   21:09 Diperbarui: 3 Oktober 2022   21:31 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3) Penyusunan perangkat pembelajaran sesuai model PJBL. 

4) Membuat dan memberikan soal-soal yang menerapkan kemampuan numerasi kepada peserta didik.

Yang terlibat dalam melaksanakan aksi ini, saya sendiri sebagai guru, peserta didik, dosen pembimbing, guru pamong, rekan-rekan sesama peserta PPG, kepala sekolah, dan guru di sekolah tempat pelaksanaan praktik. Sumber daya atau materi yang diperlukan dalam kegiatan praktik ini adalah materi terkait model PJBL, kemampuan numerasi, dan materi listrik dinamis yang saya dapatkan dari buku, jurnal, dan  referensi di internet.

Dari HASIL REFLEKSI DAN DAMPAK, penggunakan model pembelajaran PJBL yang saya terapkan pada kegiatan PPL ini memberikan beberapa dampak antara lain, 1) Adanya peningkatan kemampuan numerasi peserta didik yang dilihat dari hasil instrumen observasi kemampuan numerasi peserta didik sebagai berikut:

Dokpri
Dokpri
2) Peserta didik mulai memahami alur kegiatan PJBL, sehingga peserta didik mulai aktif dalam menemukan pertanyaan dan solusi dari suatu permasalahan dengan hasil karya sebagai berikut:

Dokpri
Dokpri
Dari segi pelaksanaan dalam pembelajaran belum terlalu efektif, karena keterbatasan waktu yang tersedia. Hal ini terjadi karena peserta didik dan guru belum terbiasa dalam menggunakan model PJBL. Sehingga dalam pembelajaran tidak semua peserta didik dapat menampilkan karya mereka di depan kelas. Namun, respon peserta didik dalam belajar dari hasil refleksi yang saya lakukan peserta didik merasa antusias dalam belajar. Antusias peserta didik muncul karena peserta didik ditempatkan sebagai subjek pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Antusiasme peserta didik dapat dilihat dari aktivitas peserta didik selama pembelajaran dan keaktifan peserta didik dalam bertanya. Terakhir, yang menjadi faktor penentu keberhasilan strategi yang dilakukan adalah guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan partisipasi peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun