Mohon tunggu...
RUDI HARTANTO
RUDI HARTANTO Mohon Tunggu... -

Masih mencari bentuk

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Mbah Pikulun Menasehati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

10 Februari 2014   18:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segeralah saya ke dapur dan 10 menit kemudian kembali ke ruang tamu. Ternyata mbah Pikulun sudah tertidur kaku. Ketika saya memanggil, tidak ada tanda-tanda mbah mendengar panggilan. Segeralah saya mendekat dan memanggil pelan-pelan sambil menggerakkan tubuhnya tetapi mbah tetap tidak bergeming dan bergerak. Ketika saya pegang dadanya... Innalillahi wa innalillahi rojiun Mbah Pikulun telah meninggal dunia. Saya berteriak untuk agar orang di rumah segera datang ke ruang tamu. Saya pun hanya bisa menangis tersedu-sedu dan mendekap erat tubuh mbah. Tiba-tiba ada yang memegang bahu saya...

" Mun... mun... bangun... mengapa kamu tadi teriak-teriak??? Mimpi ya " teriak Sarman di telinga saya

Saya langsung tersadar. Rupanya saya tadi bermimpi ketemu mbah Pikulun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun