Mohon tunggu...
rudi
rudi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengalaman Ikut Asuransi Unit Link AM

23 Maret 2016   18:41 Diperbarui: 31 Maret 2016   14:46 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila seperti saya diatas cicil 2 (tahun) x 100 jt (per tahun). Sebenarnya sejak tahun ke 3 dst sampai masa pertanggungan, pihak asuransi tetap menerima cicilan sebesar COI yang uangnya diambil dari hasil investasi yang dilakukan oleh MI.

Sebenarnya bagaimana hubungan antara pihak asuransi dan MI? Dan juga dalam kasus asuransi AM, bagaimana hubungan antara A dan M?

AM adalah kontrak kerjasama antara A dan M, tetapi sbnrnya nasabah tidak ada hubungannya dengan M (kalau dari kenalan saya yang di M bilang bahwa A itu hanya numpang jual nama M saja). Dimana tetap nasabah itu urusannya ke A. Bila kontrak antara A dan M putus/habis, nasabah hanya akan berurusan dengan A, tidak ada urusan dan hubungan dengan M.

Apa hubungannya dengan MI? MI sebenarnya adalah pihak reksadana yang manage uang orang dan mengelolanya di portofolio-nya (dalam hal ini adalah saham). Jadi Perusahaan asuransi A, membuat kontrak kerjasama dengan M (hanya untuk jual nama), menyewa pihak ketiga sebagai pihak yang mengelola dana investasi (MI), dimana hasil dari investasi ini sebagian akan dibayarkan ke A sebagai COI.

Bagaimana cara perhitungan FA ketika memberikan simulasi di awal cicilan cukup misalnya 100 jt per tahun selama 2 tahun? FA memakai asumsi kinerja investasi. Biasanya mereka akan membuat 3 asumsi, hasil investasi rata2 rendah, sedang, tinggi. Dan melakukan hitungan per tahun investasi naik x%, kemudian dipotong COI, sisanya untuk dikembangkan sejumlah x% lagi nantinya, dst.

Apakah perhitungan tersebut mengikat? TIDAK

Apakah perhitungan tersebut benar? TIDAK JUGA. Mengapa? Silahkan dilihat contoh simulasi yang menunjukkan pengaruh COI dan berikut:

Terlihat pad atahun ke 18 hasil investasi sudah tidak cukup. Itu dengan asumsi average di 15% kinerja investasi.  Tapi , bagaimana bila ada 1 atau 2 tahun dimana hasil investasi jeblok?

Terlihat saldo hanya cukup sampai tahun ke 14.

Bagaimana lagi bila sampai kinerja negative? Silahkan anda coba hitung sendiri dengan excel, rumusnya sederhana : saldo tahun ke dua = (saldo tahun pertama x (1+kinerja investasi/100)) – COI per tahun pertama.

Bila kita lihat diatas, bila saldo sudah tren turun, diperlukan kinerja investasi yang jauh lebih besar untuk mengamankan lagi posisi. Tanpa adanya perbaikan kinerja yang sangat ekstrim, saldo akan terus turun digerus oleh COI yang angkanya tidak tergantung hasil investasi dan tiap tahun akan naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun