Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Moral dari Medan Perang Kuruksherta Dalam Epik Mahabharata

1 Februari 2025   16:25 Diperbarui: 1 Februari 2025   16:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Kumparan)

2. Adharma dan Akibatnya dalam Kehidupan Sosial

Adharma bukan hanya merusak individu atau kelompok tertentu, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan dalam masyarakat secara keseluruhan. Dalam Mahabharata, akibat dari adharma bisa dilihat dalam kehancuran hubungan antar keluarga, kehancuran moral, serta kerusakan negara yang dikuasai oleh ketidakadilan.

  • Kehancuran Keluarga dan Persahabatan
    Konflik yang dipicu oleh adharma menyebabkan pecahnya hubungan keluarga antara Pandawa dan Kurawa. Pada awalnya, Pandawa dan Kurawa adalah saudara sepupu yang sangat dekat, namun akibat dari tindakan licik Duryodhana dan ketidakadilan yang dilakukan, hubungan mereka berubah menjadi permusuhan yang berujung pada perang besar. Ini mengajarkan bahwa ketidakadilan yang dibiarkan tumbuh dalam suatu hubungan, baik dalam keluarga atau dalam persahabatan, dapat merusak keduanya dalam jangka panjang.

  • Perpecahan Sosial dan Negara
    Mahabharata juga mengajarkan bahwa ketidakadilan yang diterima secara sistematis oleh masyarakat dapat merusak tatanan sosial dan menyebabkan ketidakstabilan negara. Ketika penguasa seperti Duryodhana menggunakan adharma untuk memperluas kekuasaan mereka, hal ini menciptakan ketegangan yang tak terhindarkan antara rakyat yang terbelah antara pendukung ketidakadilan dan mereka yang berjuang untuk keadilan.

  • Keruntuhan Moral dan Etika
    Tindakan adharma seperti penipuan, pengkhianatan, dan keserakahan mengarah pada keruntuhan moral dalam masyarakat. Di Mahabharata, semakin banyak tindakan tidak etis yang dilakukan oleh para karakter, semakin keruh pula situasi yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari, adharma bisa muncul dalam bentuk korupsi, manipulasi, atau penindasan yang merusak tatanan moral masyarakat. Ketika prinsip-prinsip moral diabaikan, masyarakat akan terjebak dalam konflik-konflik yang tak berujung, yang akhirnya merusak keharmonisan hidup bersama.

3. Adharma dan Pembalasan dari Alam Semesta

Dalam Mahabharata, adharma memiliki akibat yang sangat besar tidak hanya dalam kehidupan manusia, tetapi juga terhadap alam semesta itu sendiri. Konflik yang berlangsung dalam Mahabharata menunjukkan bahwa alam semesta, atau yang disebut dengan dharma loka, tidak akan membiarkan ketidakadilan berlangsung selamanya. Bahkan meskipun adharma menguasai dalam waktu yang lama, pada akhirnya kebenaran dan keadilan akan tetap menang.

  • Kehancuran Duryodhana
    Duryodhana yang menjadi simbol utama adharma dalam cerita Mahabharata akhirnya harus menghadapi akibat dari tindakannya. Meskipun dia berusaha keras untuk mempertahankan kerajaan Hastinapura dengan kekuatan dan tipu daya, pada akhirnya ia menghadapi kehancuran. Setelah berperang dengan tidak adil, ia kehilangan segalanya, termasuk nyawanya. Ini menunjukkan bahwa meskipun adharma mungkin memberikan kemenangan sementara, pada akhirnya, mereka yang melanggarnya akan menerima akibatnya.

  • Kemenangan Pandawa dan Kembalinya Keadilan
    Sebaliknya, Pandawa yang memegang teguh dharma, meskipun menghadapi banyak kesulitan, akhirnya berhasil memenangkan perang dan memulihkan keadilan di kerajaan Hastinapura. Mereka dapat mengembalikan kedamaian dan kesejahteraan kepada rakyat setelah bertempur dengan cara yang benar dan sesuai dengan nilai moral yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa meskipun ketidakadilan dan penindasan dapat merajalela untuk sementara waktu, pada akhirnya keadilan dan kebenaran akan tetap muncul ke permukaan.

4. Adharma sebagai Pembelajaran untuk Generasi Selanjutnya

Mahabharata mengajarkan bahwa adharma bukanlah sesuatu yang dapat dipandang sebelah mata. Ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan bukan hanya merugikan individu atau kelompok tertentu, tetapi juga dapat menghancurkan hubungan sosial, merusak tatanan moral, dan menyebabkan kehancuran suatu negara. Dalam kehidupan modern, kita perlu berhati-hati terhadap adharma yang bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti korupsi, manipulasi, atau pengabaian terhadap hak-hak individu. Seperti yang ditunjukkan oleh Mahabharata, adharma pada akhirnya akan dihancurkan oleh kekuatan dharma, dan hanya mereka yang menegakkan keadilan yang akan mendapatkan kemenangan sejati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun