Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gettysburg : Pidato Singkat dan Sederhana yang Menggema Sepanjang Sejarah

19 Januari 2025   06:41 Diperbarui: 19 Januari 2025   06:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pidato Gettysburg adalah bukti bahwa kata-kata sederhana dapat memiliki dampak yang mendalam dan abadi. Pesannya tentang kebebasan, kesetaraan, dan demokrasi tetap relevan di tengah tantangan modern.

Dunia saat ini menghadapi banyak “medan perang” baru: ketimpangan sosial, krisis iklim, ancaman digital, dan kemunduran demokrasi. Dalam menghadapi tantangan ini, semangat yang ditunjukkan Lincoln dalam pidatonya dapat menjadi sumber inspirasi untuk terus maju, melindungi nilai-nilai kemanusiaan, dan membangun dunia yang lebih adil.

Sebagaimana yang Lincoln tegaskan, perjuangan untuk kebebasan dan demokrasi bukan hanya milik mereka yang hidup pada masanya tetapi adalah tugas kita semua, generasi demi generasi. Pidato Gettysburg adalah pengingat abadi bahwa masa depan hanya bisa dicapai jika kita tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip dasar yang menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat.

Gettysburg Address bukan hanya pidato tentang pertempuran atau perang. Ini adalah manifestasi dari nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi fondasi setiap bangsa: kesetaraan, kebebasan, dan demokrasi. Dalam kata-kata Lincoln, kita diingatkan bahwa pengorbanan para pahlawan harus dihormati dengan terus memperjuangkan cita-cita luhur mereka.

Pidato ini mengajarkan bahwa dalam menghadapi tantangan, sebuah bangsa harus tetap setia pada prinsip-prinsip dasarnya. Seperti yang dikatakan Lincoln, "bangsa ini akan memiliki kelahiran baru kebebasan." Dan itulah warisan terbesarnya bagi dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun