Mahatma Gandhi mengutip prinsip kesetaraan yang diungkapkan Lincoln dalam pidato ini sebagai motivasi dalam perjuangannya melawan penjajahan Inggris. Dalam suratnya kepada seorang aktivis India, Gandhi menulis:
"Kesederhanaan kata-kata Lincoln melukiskan keberanian dan pengorbanan yang tidak hanya milik Amerika, tetapi seluruh umat manusia."
Gandhi melihat nilai-nilai universal dalam pidato ini sebagai landasan moral yang dapat diterapkan pada setiap perjuangan melawan penindasan.
3. Nelson Mandela: Simbol Kebebasan dan Kemanusiaan
Nelson Mandela sering menyebut Abraham Lincoln sebagai salah satu pemimpin yang paling ia kagumi. Dalam pidatonya di Kongres AS tahun 1990, Mandela mengatakan:
"Lincoln, dengan pidatonya yang singkat namun penuh makna, menunjukkan kepada dunia bahwa kebebasan bukanlah hak istimewa segelintir orang, tetapi hak setiap manusia."
Mandela menafsirkan pidato ini sebagai seruan untuk membangun masyarakat yang adil tanpa diskriminasi rasial, sebagaimana yang ia perjuangkan di Afrika Selatan.
4. Martin Luther King Jr.: Inspirasi untuk Hak Sipil
Martin Luther King Jr., dalam pidato terkenalnya I Have a Dream pada tahun 1963, sering mengacu pada prinsip-prinsip kesetaraan yang digemakan dalam Gettysburg Address. Ia menyebutkan bahwa Amerika telah berjanji pada rakyatnya "sebuah cek untuk kebebasan dan keadilan" yang masih belum terpenuhi.
King mengatakan:
"Pidato Lincoln adalah dasar moral yang harus terus kita perjuangkan, hingga setiap warga negara benar-benar setara."
King melihat pidato ini sebagai pengingat bahwa perjuangan untuk kesetaraan dan hak sipil adalah proses yang terus berlangsung.
5. John F. Kennedy: Pesan Kemanusiaan yang Abadi
Presiden John F. Kennedy, dalam peringatan 100 tahun Gettysburg Address pada tahun 1963, menyebut pidato Lincoln sebagai:
"Deklarasi abadi yang mengingatkan kita bahwa kebebasan tidak pernah gratis dan demokrasi harus selalu dijaga."