Aku terpaku dalam labirin pilihan,
Mengira setiap jalan memberi jawaban,
Namun semua hanya membawa kebingungan,
Dan hati ini mulai kehilangan harapan,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat dalam persimpangan tak bertuan.
Aku terhanyut dalam mimpi yang sia-sia,
Mengira dunia menyimpan keajaiban rahasia,
Namun kenyataan selalu membawa luka,
Meninggalkan duka yang terus terasa,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat dalam panggung yang penuh dusta.
Aku tersandung dalam bayangan keraguan,
Mengira keberanian akan menjadi penyelamatan,
Namun kenyataan selalu menambah beban,
Dan aku terjatuh dalam kegelapan,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat di dalam kekosongan.
Aku terlena dalam euforia yang palsu,
Mengira segalanya akan baik-baik saja,
Namun kenyataan menghancurkan semua itu,
Meninggalkan jiwa yang kian beku,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat di jalan yang membisu.
Aku terjebak dalam arus yang menyesatkan,
Berharap ada tangan yang bisa mengarahkan,
Namun yang kudapat hanyalah kekosongan,
Dan hati ini mulai kehilangan tujuan,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat dalam bayang kehampaan.
Aku terbuai oleh angin janji manis,
Berharap hari esok memberi akhir yang harmonis,
Namun setiap langkah hanyalah luka yang teriris,
Dan aku terpuruk dalam duka yang tak pernah habis,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat dalam mimpi yang memisah.
Aku tertipu oleh gema kesuksesan,
Mengira jalan ini membawa kemenangan,
Namun kenyataan menghancurkan impian,
Meninggalkan hati yang hampa dan kehilangan,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat di bayang kesombongan.
Aku terpukul oleh kenyataan yang pahit,
Mengira jalanku membawa akhir yang jelas,
Namun semua hanya mengundang tangis,
Dan hati ini tenggelam dalam getir yang sulit,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat di dunia yang berkhianat.
Aku terjatuh dalam jurang tanpa dasar,
Berharap ada pijakan yang memberi dasar,
Namun semakin jauh aku jatuh makin kasar,
Dan harapan ini runtuh, tercerai dan pudar,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat dalam jurang yang memudar.
Aku terdampar di tepi waktu yang beku,
Berharap perjalanan ini akhirnya berlalu,
Namun langkahku terus terhenti di situ,
Dan harapan lenyap, tak lagi tahu arah baru,
Ternyata semua hanya ilusi,
Aku tersesat di akhir jalan tak bermuara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H