Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Menulis apa saja yang mungkin dan bisa untuk ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang dan Tantangan BRICS Dalam Sistem Ekonomi Global

7 Januari 2025   17:59 Diperbarui: 7 Januari 2025   17:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu tantangan besar dalam sistem ekonomi global saat ini adalah ketergantungan pada dolar AS sebagai mata uang cadangan internasional. Sebagai mata uang dominan dalam perdagangan global, dolar AS memberikan keuntungan bagi Amerika Serikat dalam bentuk pengaruh ekonomi dan politik. Namun, ketergantungan ini juga menimbulkan risiko bagi negara-negara lain, karena fluktuasi nilai tukar dan kebijakan moneter AS dapat berdampak signifikan pada ekonomi global.

BRICS berusaha mengurangi ketergantungan pada dolar dengan mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan antar anggotanya. Inisiatif seperti sistem pembayaran berbasis BRICS dan pemanfaatan yuan Cina sebagai alternatif dalam perdagangan internasional memberikan peluang bagi negara-negara anggota untuk memperkuat kemandirian ekonomi mereka.

Pada tahun 2023, Cina dan Rusia memperkenalkan sistem pembayaran alternatif SWIFT bernama SPFS (System for Transfer of Financial Messages), yang memungkinkan kedua negara untuk melakukan transaksi internasional tanpa bergantung pada SWIFT yang berbasis di AS.

Selain itu, beberapa negara anggota BRICS seperti India, Brasil, dan Afrika Selatan telah memulai eksperimen untuk melakukan perdagangan dengan menggunakan mata uang lokal mereka, seperti rupiah, real, dan rupee.

Menurut Dr. Nouriel Roubini, ekonom yang terkenal dengan ramalannya tentang krisis keuangan global, “BRICS memiliki peluang untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, namun hal ini memerlukan kerja sama yang erat dan sistem yang solid antara negara-negara anggotanya. Proses ini tidak akan mudah, tetapi langkah-langkah yang mereka ambil sudah menuju arah yang benar.”

Selain itu, jika BRICS dapat meyakinkan negara-negara besar lainnya untuk menerima mata uang lokal mereka dalam transaksi internasional, mereka akan memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam sistem ekonomi global.

5. Peran BRICS dalam Pengembangan Ekonomi Digital

Di tengah revolusi teknologi digital, negara-negara BRICS juga memiliki peluang besar untuk berperan dalam pengembangan ekonomi digital global. Dengan jumlah penduduk yang besar, terutama di India dan Cina, serta kemajuan teknologi di bidang AI, big data, dan e-commerce, BRICS dapat mempercepat digitalisasi ekonomi mereka dan memainkan peran kunci dalam ekosistem digital global.

Cina memimpin dalam hal ekonomi digital, dengan lebih dari 900 juta pengguna internet pada tahun 2022, dan India juga mencatatkan pertumbuhan luar biasa dalam sektor e-commerce, dengan proyeksi pasar digital mencapai $100 miliar pada 2025.

Brasil dan Afrika Selatan juga menunjukkan kemajuan dalam penerapan teknologi digital di sektor pemerintahan dan bisnis.

Profesor Klaus Schwab, pendiri dan Ketua Eksekutif World Economic Forum, berpendapat, “Ekonomi digital adalah masa depan, dan BRICS memiliki potensi besar untuk mendominasi sektor ini. Dengan kemajuan teknologi di negara-negara anggota, BRICS dapat memperkenalkan inovasi yang bermanfaat secara global, terutama di negara-negara berkembang yang membutuhkan solusi digital yang lebih murah dan efisien.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun