Menurut Dr. David Beavers, seorang ekonom internasional dari Universitas London, “Salah satu alasan utama negara-negara BRICS ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS adalah ketidakstabilan yang dapat ditimbulkan oleh fluktuasi nilai tukar dolar. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memberi negara-negara berkembang lebih banyak kontrol atas kebijakan moneter mereka.”
Hal ini dapat dilihat dari inisiatif penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral antara negara-negara BRICS. Misalnya, Brasil dan Cina telah sepakat untuk melakukan perdagangan menggunakan mata uang masing-masing, yakni real Brasil dan yuan Cina. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh dolar dalam transaksi mereka dan meningkatkan kestabilan ekonomi mereka.
2. Pembentukan Bank Pembangunan BRICS (New Development Bank)
BRICS mendirikan New Development Bank (NDB) pada 2014, yang bertujuan untuk menyediakan alternatif pembiayaan bagi negara-negara berkembang. Bank ini dibentuk dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan IMF yang sering dianggap lebih berpihak pada negara-negara maju.
Pada 2023, NDB telah mengalokasikan lebih dari $30 miliar untuk berbagai proyek pembangunan di negara-negara berkembang, termasuk infrastruktur, energi, dan pengentasan kemiskinan. Bank ini telah menunjukkan bahwa ada alternatif bagi negara-negara berkembang untuk mendapatkan akses pendanaan tanpa harus mengikuti ketentuan ketat dari lembaga keuangan global.
Dr. Robert Wade, seorang pakar ekonomi pembangunan dari London School of Economics, menyatakan, “NDB memberikan peluang bagi negara-negara berkembang untuk mendanai proyek-proyek penting tanpa terikat oleh kebijakan luar negeri negara besar atau pinjaman yang terlalu berat dari IMF.”
3. Kerja Sama Ekonomi yang Lebih Kuat dalam Sektor Energi
BRICS juga berpotensi memperkuat kerja sama di sektor energi. Negara-negara anggota BRICS, terutama Rusia dan Brasil, memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sementara Cina dan India adalah konsumen energi terbesar di dunia. Dengan meningkatnya permintaan energi global, BRICS memiliki peluang besar untuk memimpin aliansi energi yang dapat memperkuat posisi mereka di pasar global.
Sebagai contoh Rusia telah memperluas kerja sama energi dengan Cina melalui proyek gas alam dan minyak, dan Brasil juga berusaha untuk menjadi eksportir energi terbarukan melalui energi angin dan surya. Kemitraan semacam ini membantu negara-negara BRICS untuk menjadi pemain utama dalam ekonomi energi global.
Terima kasih atas persetujuannya! Mari kita lanjutkan untuk membahas lebih dalam mengenai peluang dan tantangan BRICS, serta dampaknya terhadap sistem ekonomi global.
4. Mengurangi Ketergantungan pada Dolar AS