Puisi Usang
Pagi datang perlahan, menyapa tanah
Langit abu-abu, sepi tanpa cerita
Angin berbisik di antara dedaunan
Sesekali hujan turun merintih
Walau usang oleh waktu, tapi puisi ini tetap hidup
Menyapa mereka yang melintasi waktu yang berlalu
Daun-daun kering jatuh ke tanah basah
Tanpa suara, hanya jejak kaki yang tersisa
Pikiran melayang jauh ke masa lalu
Hati yang terbungkus rindu menunggu
Walau usang oleh kenangan, tapi puisi ini tak terlupakan
Mengalirkan rasa yang penuh harapan
Malam datang dengan gemerlap bintang
Suara jangkrik menjadi lagu yang abadi
Dalam senyap, hanya bisikan angin terdengar
Berulang, mimpi-mimpi menyentuh hati
Walau usang oleh momen yang hilang, tapi puisi ini menenangkan
Di tiap baris yang mengalir, selalu ada kedamaian
Kota yang ramai, masih tetap sama
Lalu lintas tak pernah berhenti berdesakan
Langkah kaki terasa berat, namun penuh arti
Di balik semua kebisingan itu, ada keheningan
Walau usang oleh kebisingan, tapi puisi ini hadir kembali
Menemani jiwa yang sepi dalam diam
Matahari terbenam, menyisakan keemasan
Mentari yang perlahan menghilang, menyisakan bayang
Di langit yang semakin kelam, kegelapan tiba
Namun hati tetap terang, dengan secercah harapan
Walau usang oleh malam yang gelap, tapi puisi ini tetap bersinar
Menemani hari yang akan datang
Semilir angin malam terasa dingin
Tetapi bintang-bintang tetap menggantung tinggi
Hujan turun deras, menari di atas tanah
Namun puisi ini tetap ada, mengisi ruang kosong
Walau usang oleh hujan yang datang, tapi puisi ini tidak pernah hilang
Mengisi setiap ruang yang terasa kosong
Bunga-bunga yang layu, berguguran satu persatu
Namun keindahan tetap terpancar dalam kenangan
Waktu berlalu, namun tak memadamkan cahaya
Kehidupan tetap tumbuh, meski penuh luka
Walau usang oleh waktu yang membunuh, tapi puisi ini tetap hidup
Membangkitkan semangat di setiap denyutnya
Gemuruh ombak di laut yang luas
Terdengar seperti musik yang tak pernah usai
Pantai yang sepi, namun penuh cerita
Bergulung dalam kenangan yang tak terlupakan
Walau usang oleh pasang surut, tapi puisi ini tetap ada
Menghantar jiwa ke pelukan kebebasan
Langit yang cerah kini berubah kelabu
Awan tebal menutupi sinar matahari
Namun dalam kegelapan, ada secercah cahaya
Yang tetap mengalir dalam setiap kata
Walau usang oleh awan yang gelap, tapi puisi ini terus bersinar
Menemani mereka yang berharap
Jejak kaki tertinggal di pasir yang basah
Meninggalkan kisah yang tak terungkapkan
Dalam keheningan, ada cerita yang hilang
Namun tetap ada harapan yang tak pudar
Walau usang oleh perjalanan yang panjang, tapi puisi ini tetap terukir
Dalam setiap langkah yang ditinggalkan
Rindu yang datang tanpa diundang
Menyelimuti jiwa yang hampa
Kenangan datang, kembali mengingatkan
Namun waktu terus berjalan tanpa henti
Walau usang oleh jarak yang memisahkan, tapi puisi ini selalu ada
Menjaga kenangan yang terukir
Pohon-pohon yang tinggi, tak tergoyahkan
Menjadi saksi bisu dari banyak cerita
Kehidupan terus berputar, tak peduli usia
Tetap tegak meski badai datang menghantam
Walau usang oleh angin yang kencang, tapi puisi ini tetap kuat
Menghadap segala rintangan yang ada
Kebahagiaan datang seperti pelangi
Setelah hujan reda, ada senyuman
Namun setiap senyuman pasti akan berlalu
Seperti hujan yang berhenti turun
Walau usang oleh kenangan yang berlalu, tapi puisi ini tetap berlanjut
Membawa semangat baru dalam tiap langkah
Tangan yang pernah saling menggenggam
Kini terpisah oleh waktu yang tak bisa diulang
Namun dalam diam, ada rasa yang tetap hidup
Tak hilang meski jarak memisahkan
Walau usang oleh perpisahan, tapi puisi ini tetap menyatukan
Di antara hati yang merindu
Angin yang bertiup membawa cerita
Menyusuri jalan yang pernah kita lewati
Namun di setiap langkah, ada kenangan
Yang tak mudah terlupakan oleh waktu
Walau usang oleh jejak yang memudar, tapi puisi ini tetap ada
Mengisi ruang-ruang yang kosong
Suara hati yang terpendam, kini terungkap
Di tengah malam yang sunyi, ada rasa
Yang tak bisa dijelaskan dengan kata
Namun tetap ada dalam setiap alunan
Walau usang oleh waktu yang menekan, tapi puisi ini tetap berbicara
Menyampaikan pesan dari hati yang terdalam
Wajah-wajah lama yang kembali hadir
Mengingatkan pada setiap kenangan indah
Namun tak ada yang bisa kembali lagi
Selain puisi yang terus berkembang
Walau usang oleh masa yang hilang, tapi puisi ini tetap hidup
Menjadi penghubung antara lalu dan kini
Sungai yang mengalir tak pernah berhenti
Menyusuri lembah yang penuh rahasia
Namun dalam alirannya, ada kisah yang terpendam
Yang hanya bisa dibaca oleh hati
Walau usang oleh arus yang kuat, tapi puisi ini tetap mengalir
Menyampaikan kisah yang tak terungkapkan
Matahari kembali terbit, memberi harapan
Setiap pagi membawa janji baru
Namun tetap ada jejak dari malam yang lalu
Yang tak bisa dilupakan oleh waktu
Walau usang oleh malam yang kelam, tapi puisi ini tetap menyinari
Di setiap pagi yang baru
Hidup terus berjalan tanpa menunggu
Namun puisi ini tetap ada di dalam hati
Mengalir bersama waktu yang tak bisa dihentikan
Menjadi saksi bisu dari setiap langkah kita
Walau usang oleh perjalanan panjang, tapi puisi ini tetap ada
Menemani perjalanan hidup yang tiada akhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H