Langit biru menyapa pagi,
Lembut embun di rerumputan pagi,
Burung-burung menari di angkasa,
Daun-daun berbisik pada semesta,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menghidupkan asa yang hampir luruh.
Ombak kecil membelai pesisir,
Pasir putih terhampar menyingkir,
Angin laut membawa pesan rahasia,
Hati yang tenang mendengar suaranya,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Membawa damai tanpa jeda waktu.
Di bawah pohon rindang berteduh,
Bayangan daun melukis wajah teduh,
Waktu seakan berhenti di sini,
Dalam keheningan yang abadi,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Membisikkan arti dalam senyap yang syahdu.
Di puncak gunung, angin membelai,
Puncak dunia terasa dekat sekali,
Mata memandang dunia yang luas,
Hati membara, cinta tak terbatas,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Membawa jiwa terbang tanpa ragu.
Di bawah rembulan, malam menyapa,
Gemerlap bintang seperti mutiara,
Semesta bercerita dalam sunyi,
Segalanya terasa abadi,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menyatu dengan malam yang pilu.
Pada daun jatuh di musim gugur,
Ada keindahan dalam segala umur,
Hidup berputar dalam harmoni,
Semua berlalu dalam harmoni,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menyatu dalam siklus waktu.
Hujan rintik membasahi bumi,
Membawa wangi yang begitu suci,
Tanah tersenyum menyambut air,
Hidup kembali dalam dekap yang lirih,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menyegarkan setiap sudut kalbu.
Mentari pagi perlahan menyapa,
Cahayanya hangat membangunkan asa,
Hari baru, kisah baru dimulai,
Di setiap langkah, harapan menyertai,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Membimbing langkah yang belum tentu.
Senja menyapa dengan warna jingga,
Mengingatkan bahwa waktu tak lama,
Hari berganti, gelap menyelimuti,
Tapi terang hati takkan berhenti,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menguatkan semangat dalam waktu.
Di dasar lautan, ada keheningan,
Kehidupan tersembunyi dalam kedalaman,
Di tempat gelap, ada cahaya kecil,
Menyinari jiwa yang hampir kerdil,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menemani langkah di jalur yang beku.
Pada semesta, jiwa menyerah,
Tak melawan arus, tak memecah arah,
Ada keindahan dalam menerima,
Menerima hidup apa adanya,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Mengajari hati untuk tak membeku.
Pelangi muncul setelah badai,
Warna-warni menghapus pilu yang kelam,
Jiwa yang hancur mulai bangkit,
Cahaya baru muncul menggamit,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Mengajak kembali pada bahagia yang semu.
Pada salju, ada keheningan,
Membekukan waktu dalam kesejukan,
Langkah kecil meninggalkan jejak,
Dalam putih, jiwa terbungkus tak retak,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menghangatkan hati dalam dingin yang beku.
Di ladang bunga, harum menyeruak,
Warna-warna hidup, jiwa tak terpuruk,
Kehidupan terasa penuh cinta,
Pada setiap kelopak yang memuja,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menyentuh setiap relung jiwa yang lugu.
Di balik tawa, ada kesedihan,
Di balik senyum, ada kerinduan,
Jiwa yang hidup adalah jiwa yang merasa,
Segala warna emosi, tak ada yang sia-sia,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menyambut segala yang hidup dan kelabu.
Dalam kesendirian, ada ketenangan,
Dalam keheningan, ada jawaban,
Jiwa belajar dari tiap sunyi,
Menemukan arti dalam waktu yang sepi,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menemani langkah di jalan yang baru.
Pada setiap perjalanan, ada cerita,
Ada pelajaran di tiap langkah kita,
Hidup terus bergerak, tak pernah berhenti,
Membawa jiwa pada takdir yang pasti,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menguatkan harapan di hati yang redup.
Pada akhir hari, ada kelelahan,
Tapi dalam jiwa ada kebahagiaan,
Segala usaha tak pernah sia-sia,
Semua membawa jiwa pada makna,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Membisikkan syukur pada Sang Penentu.
Jiwa terus bernyanyi dalam waktu,
Menyusuri hidup tanpa tahu,
Apa yang akan terjadi di depan,
Tapi jiwa tak pernah merasa sendirian,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menguatkan hati yang kadang tersedu.
Pada akhirnya, nyanyian ini akan usai,
Tapi jiwa akan tetap bernyanyi lagi,
Sebab hidup adalah sebuah simfoni,
Dengan nada suka dan duka yang harmonis,
Nyanyian jiwa mengalun merdu,
Menutup cerita dengan indah yang padu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI