Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ida B. Wells : Wanita Perkasa, Jurnalis Pelopor Kebebasan Pers dan Pejuang HAM

20 Desember 2024   19:00 Diperbarui: 20 Desember 2024   22:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ida B. Wells (Sumber : Wikipedia)

Semangat Perlawanan yang Tumbuh

Pengalaman kehilangan dan tekanan hidup yang besar tidak mematahkan semangat Ida. Sebaliknya, tantangan-tantangan ini menjadi bahan bakar bagi perjuangannya melawan ketidakadilan. Ketangguhan yang ia tunjukkan pada usia muda menjadi dasar dari keberaniannya di masa dewasa, ketika ia menjadi salah satu suara paling keras melawan lynching dan diskriminasi rasial.

Ida memahami bahwa kebebasan yang dijanjikan setelah perbudakan tidak datang tanpa perjuangan. Pengalaman pribadinya menghadapi kehilangan, diskriminasi, dan kemiskinan mengajarkannya pentingnya melawan ketidakadilan dengan segala daya. Sejak muda, ia sudah menyadari bahwa perubahan tidak akan datang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan aksi dan keberanian.

Transformasi dari seorang remaja yatim piatu menjadi jurnalis dan aktivis terkemuka dimulai dari titik ini. Ida B. Wells bukan hanya seorang anak muda yang bertahan hidup; ia adalah seorang pemimpin yang dilahirkan dari penderitaan dan tekad, sebuah simbol keberanian yang terus dikenang hingga hari ini.

Mengungkap Kebohongan Sistemik: Perjuangan Ida Melawan Lynching

Pada akhir abad ke-19, ketika ketidakadilan rasial meluas di Amerika Serikat, Ida B. Wells muncul sebagai suara perlawanan yang tak tergoyahkan. Perjuangannya mencapai momentum penting ketika ia mulai menulis tentang praktik lynching di surat kabar The Free Speech and Headlight, yang didirikan bersama rekannya di Memphis, Tennessee. Media ini menjadi platform utama bagi Ida untuk mengungkap kenyataan kelam yang dihadapi komunitas kulit hitam, yang selama ini diabaikan oleh media arus utama.

Mengungkap Fakta Dibalik Lynching

Lynching sering kali digambarkan oleh para pelaku dan pendukungnya sebagai “penegakan hukum alternatif” terhadap pelanggaran berat seperti pemerkosaan atau pencurian. Namun, melalui investigasi jurnalistik yang mendalam, Ida membuktikan bahwa sebagian besar tuduhan ini tidak berdasar. Lynching sebenarnya adalah alat teror yang digunakan untuk menjaga supremasi kulit putih dan menundukkan komunitas kulit hitam, terutama pria kulit hitam yang menunjukkan keberhasilan ekonomi atau keberanian melawan diskriminasi.

Dalam artikelnya, Ida dengan berani menulis:

"Lynching bukanlah tentang keadilan. Ini adalah kebohongan besar yang digunakan untuk melindungi kepentingan ekonomi dan politik mereka yang berkuasa."

Tulisan-tulisannya membuka mata banyak orang terhadap fakta bahwa lynching bukan sekadar insiden kekerasan sporadis, melainkan bagian dari sistem yang dirancang untuk menanamkan rasa takut dan mempertahankan hierarki rasial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun