Tantangan Validitas dalam Penelitian Kualitatif ;
1. Konteks yang Dinamis
Penelitian kualitatif sering dilakukan dalam situasi yang dinamis dan sulit dikontrol. Misalnya, perilaku manusia dapat berubah tergantung pada suasana hati, waktu, atau tempat penelitian dilakukan. Hal ini membuat hasil penelitian kualitatif rentan terhadap bias konteks.
Contoh: Dalam penelitian tentang perilaku konsumen di pasar tradisional, hasil yang diamati pada pagi hari dapat berbeda jauh dibandingkan siang hari, ketika suasana lebih ramai.
2. Subjektivitas Peneliti dan Responden
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sering kali berperan aktif dalam proses pengumpulan data. Kehadiran peneliti bisa memengaruhi responden, yang dikenal sebagai efek Hawthorne, di mana responden bertindak berbeda karena sadar sedang diamati. Selain itu, bias interpretasi dari peneliti dapat memengaruhi kesimpulan.
3. Kesulitan dalam Pengukuran
Karena objek penelitian kualitatif adalah hal-hal abstrak seperti perasaan, pengalaman, atau interaksi sosial, mengukurnya secara objektif menjadi tantangan tersendiri.
Pendapat Ahli:
Maxwell (1992) berpendapat bahwa validitas dalam penelitian kualitatif bukan hanya tentang "benar atau salah," melainkan tentang sejauh mana data menggambarkan fenomena yang sebenarnya terjadi. Oleh karena itu, peneliti harus mengandalkan berbagai teknik untuk memastikan validitas.
Pendekatan untuk Meningkatkan Validitas Penelitian Kualitatif