Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penat Dalam Diam

15 Desember 2024   07:27 Diperbarui: 15 Desember 2024   08:32 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Hermosa Chica (Sumber : Vecteezy)

Malam bergulir, membawa rasa damai,
membisikkan kisah tentang asa yang tak surai.
Aku paham, penat ini bukanlah akhir,
tapi jeda, untuk merajut mimpi yang lebih mahir.

Penat adalah sunyi yang tak dapat dibagi,
seperti ombak yang tak pernah berhenti.
Ia datang tanpa janji,
dan pergi meninggalkan jejak tak kasat di hati.

Kadang, ia menyusup di sela tawa,
mengendap dalam riuh dunia.
Diam-diam menggurat luka,
namun memberi ruang untuk mengenal makna.

Dalam penat, kita temukan diri,
bersama lelah yang berbisik lirih.
Ia mengajarkan kita berdamai,
bahwa kekuatan tak selalu tentang menang melawan badai.

Penat bukan musuh yang harus dibenci,
melainkan teman yang mengajak berhenti.
Sejenak merenungi arti dari perjalanan ini,
agar esok langkah menjadi lebih berarti.

Kini aku berdiri di ujung sepi,
melihat cakrawala yang mulai bersemi.
Sadar bahwa penat adalah bagian dari diri,
yang menguatkan langkah menuju esok hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun