Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melamun Dalam Mimpi

3 Desember 2024   19:51 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:45 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ini dia, penyebab Kamu sering melamun dan solusinya, sumber ilustrasi: Finansialku.com

Melamun Dalam Mimpi

Dalam mimpi aku terdampar,
Di lembah sunyi tanpa suara,
Hanya bayang yang samar-samar,
Menyapa jiwa yang kerap terluka.

Langit pekat tanpa cahaya,
Menelusup dingin di dada hampa,
Namun ada rasa yang ingin menyapa,
Menyentuh harap di balik gelora.

Melamun aku, meniti batas,
Antara nyata dan semu yang kabur,
Angin sejuk mengusap bebas,
Mengajakku menari di ruang makmur.

Ada wajah-wajah yang melintas redup,
Membawa cerita dari masa silam,
Senyum mereka seperti api hidup,
Menyalakan jiwa yang hampir tenggelam.

Setiap detik dalam lamunan,
Adalah potongan waktu yang tak kembali,
Namun kutemukan arti perjalanan,
Yang terselip di celah mimpi.

Di ujung bayang kutemui rindu,
Pada dunia yang pernah bersahaja,
Pada langkah-langkah kecil dahulu,
Yang kini terbungkus kabut nostalgia.

Aku melangkah tanpa sadar,
Menyentuh tepi mimpi yang berkilau,
Seakan ada janji yang bersandar,
Menunggu aku melabuhkan risau.

Ruang-ruang ini begitu luas,
Namun terasa hangat dan dekat,
Seperti pelukan yang tak pernah lepas,
Menghantarkan damai di tengah pekat.

Lamunan ini, meski tak nyata,
Adalah pelarian jiwa yang lelah,
Namun ia juga menjadi prasasti,
Tempat kutemukan harap yang indah.

Dalam mimpi kutulis sajak,
Tentang hidup yang penuh warna,
Tentang cinta yang tak pernah retak,
Meski diterpa badai waktu yang lama.

Aku melamun di balik fajar,
Menunggu mentari membangunkan mimpi,
Namun sebelum ia hadir, aku sadar,
Bahwa mimpi ini tak sekadar ilusi.

Ia adalah nyawa yang terus menyala,
Memberi arti pada setiap perjalanan,
Menuntunku menuju batas semesta,
Di mana lamunan menjadi kenyataan.

Kini aku tahu, lamunan dan mimpi,
Adalah dua sisi dari kisah abadi,
Mereka hadir, membawa arti,
Menyentuh jiwa, menguatkan diri.

Melamun dalam mimpi yang tak terbatas,
Membuka gerbang menuju asa,
Di sana kutemukan dunia yang pantas,
Untuk direngkuh dengan cinta.

Aku tersenyum dalam mimpi ini,
Karena ia bukan sekadar pelipur,
Ia adalah janji pada diri sendiri,
Bahwa mimpi adalah langkah menuju takdir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun