Aku melamun di balik fajar,
Menunggu mentari membangunkan mimpi,
Namun sebelum ia hadir, aku sadar,
Bahwa mimpi ini tak sekadar ilusi.
Ia adalah nyawa yang terus menyala,
Memberi arti pada setiap perjalanan,
Menuntunku menuju batas semesta,
Di mana lamunan menjadi kenyataan.
Kini aku tahu, lamunan dan mimpi,
Adalah dua sisi dari kisah abadi,
Mereka hadir, membawa arti,
Menyentuh jiwa, menguatkan diri.
Melamun dalam mimpi yang tak terbatas,
Membuka gerbang menuju asa,
Di sana kutemukan dunia yang pantas,
Untuk direngkuh dengan cinta.
Aku tersenyum dalam mimpi ini,
Karena ia bukan sekadar pelipur,
Ia adalah janji pada diri sendiri,
Bahwa mimpi adalah langkah menuju takdir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H