2. Jalan Menuju Tuhan Melalui Pikiran
Setelah menetapkan Cogito sebagai fondasi, Descartes beralih pada pertanyaan yang lebih besar: Jika aku berpikir, maka apa sumber dari pikiran ini? Bagaimana aku memiliki ide tentang Tuhan yang sempurna?
Argumen Descartes tentang Tuhan:
Ide tentang Tuhan sebagai makhluk yang sempurna tidak mungkin berasal dari manusia yang terbatas. Menurut Descartes, hanya Tuhan yang sempurna yang dapat menjadi sumber dari ide ini. Dengan kata lain, keberadaan Tuhan adalah niscaya karena manusia memiliki konsep tentang-Nya.
Kausalitas dan Tuhan:
Descartes menggunakan prinsip kausalitas: sesuatu yang memiliki keberadaan lebih rendah tidak dapat menghasilkan sesuatu yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ide tentang Tuhan sebagai makhluk sempurna hanya dapat berasal dari realitas yang benar-benar ada.
3. Merealitaskan Hal-Hal Transenden
Hal-hal transenden—seperti Tuhan, jiwa, dan keabadian—sering kali sulit dijelaskan melalui pengalaman fisik. Descartes menunjukkan bahwa pikiran manusia adalah jembatan menuju pemahaman realitas ini.
Ide Bawaan (Innate Ideas):
Menurut Descartes, manusia dilengkapi dengan ide bawaan tentang keabadian, keadilan, dan Tuhan. Ide-ide ini tidak berasal dari pengalaman duniawi, melainkan dari sumber yang melampaui alam fisik.
Pemikiran tentang keadilan universal, misalnya, sering kali tidak dapat dijelaskan melalui pengalaman sehari-hari tetapi dirasakan sebagai prinsip yang melampaui batasan duniawi.
René Descartes mengemukakan konsep innate ideas (ide bawaan) dalam karya terkenalnya, Meditations on First Philosophy. Menurut Descartes, ada jenis pengetahuan atau ide yang tidak diperoleh dari pengalaman luar, tetapi sudah ada dalam pikiran manusia sejak lahir. Ide-ide ini hadir secara alami, atau innate, sebagai bagian dari sifat manusia yang dibawa sejak lahir, dan bisa dieksplorasi melalui akal atau rasio.