Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Kami, Martabat Kami

27 November 2024   02:11 Diperbarui: 27 November 2024   02:11 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencegah politik uang (RRI.com)

SUARA KAMI MARTABAT KAMI

Suara kami martabat kami,
Jangan jadikan ini permainan kotor,
Setiap rupiah yang kau sodorkan,
Adalah luka bagi masa depan bangsa.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Pemilu bukan pasar lelang harga diri,
Kami memilih bukan untuk keuntungan sesaat,
Tapi untuk masa depan yang bermartabat.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Kami lelah dijajah oleh nafsu kuasa,
Pemimpin yang dibeli tak pernah peduli,
Hanya mengisi kantongnya sendiri.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Kau pikir kami bisa dibungkam uang,
Tapi hati nurani tak pernah tergoda,
Kami memilih dengan akal dan doa.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Hentikan sogokan yang mencemari demokrasi,
Kami ingin pemimpin yang melayani,
Bukan yang tunduk pada cukong berdasi.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Amplopmu adalah racun bagi negeri,
Setiap rupiah yang kau tawarkan,
Adalah penghinaan pada kedaulatan.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Kami bukan boneka kekuasaan,
Kami ingin berdiri tegak di atas kehormatan,
Bukan dijual dengan selembar uang haram.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Cukuplah penderitaan yang kami rasakan,
Kami ingin perubahan yang nyata,
Bukan janji kosong yang kau hiasi dengan uang.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Jangan gadaikan masa depan anak cucu,
Kami ingin pemimpin yang jujur,
Yang membela kami, bukan merampas hak kami.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Berhentilah menjual negeri ini,
Kami adalah rakyat yang punya harga diri,
Dan kami tak akan tunduk pada godaan korupsi.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Kami bukan alat mainan politik kotor,
Pemilu adalah harapan, bukan ajang penghancuran,
Kami memilih demi keadilan dan kebenaran.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Kami lelah melihat pemimpin boneka,
Dipilih bukan karena amanah,
Tapi karena uang yang membeli suara rakyat.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Setiap pilihan adalah janji pada bangsa,
Kami ingin keadilan, bukan kerakusan,
Kami ingin pemimpin yang memperjuangkan rakyat.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Jangan biarkan demokrasi tercemar,
Bangkitlah rakyat, lawan permainan ini,
Jaga kehormatan bangsa di atas segalanya.
Suara kami tidak untuk dijual.

Suara kami martabat kami,
Ingatlah, pemimpin sejati lahir dari kepercayaan,
Bukan dari amplop-amplop penuh kebohongan,
Kami adalah rakyat, penjaga kehormatan negeri.
Suara kami tidak untuk dijual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun