Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gaza, Menangislah Demi Anak-Anakmu

24 November 2024   11:38 Diperbarui: 24 November 2024   13:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyayat Hati ...(Republika.ID)

Gaza, Menangislah Demi Anak-anakmu

Gaza, merataplah, karena anak-anakmu bermandi darah,
Dihujam durjana, walau mereka tak bersalah,
Namun dunia seakan membisu tanpa arah,
Hanya tangismu yang bergema di hamparan tanah.

Gaza, bersedihlah, anak-anakmu terluka parah,
Ditebas pedang kesombongan yang begitu marah,
Walau nyawa meregang, hati mereka tak lelah,
Namun dunia hanya menatap tanpa gelisah.

Gaza, menangislah, di bawah langit yang retak,
Tangis anak-anakmu bagai nyanyian yang pekak,
Keadilan terhuyung, digulung gelombang yang kejam dan galak,
Namun dunia memilih diam, berpaling, dan enggan beranjak.

Gaza, bertahanlah, walau luka tak pernah sirna,
Jerit anak-anakmu menggema hingga ke surga,
Duka ini panjang, harapan tetap memeluk dada,
Namun dunia tetap membisu, seolah tiada rasa.

Gaza, merataplah, darah anak-anakmu mencoreng bumi,
Jejak langkah kecil mereka kini terhenti,
Mimpi mereka direnggut oleh tirani,
Namun dunia hanya berbisik tanpa arti.

Gaza, bersedihlah, peluru merobek jiwa polos,
Hati para ibu terhimpit duka yang tak terbalas,
Walau cinta masih bertahan di reruntuhan keras,
Namun dunia tetap buta, tak merasa tegas.

Gaza, menangislah, di bawah bayangan maut,
Tangisan anak-anakmu kian menyayat kalut,
Keadilan seakan hanyut dalam janji yang palsu,
Namun dunia memilih tutup mata dalam kelu.

Gaza, bertahanlah, walau malam semakin pekat,
Doa anak-anakmu melangit tanpa sekat,
Duka ini luka yang menusuk hingga ke dekat,
Namun dunia terus berlalu tanpa melihat.

Gaza, merataplah, tanahmu berselimut debu,
Tangis dan darah menjadi saksi bisu,
Harapan terkubur di antara hati yang terpaku,
Namun dunia diam, tak mengulurkan satu laku.

Gaza, bersedihlah, pada malam yang tak berujung,
Duka anak-anakmu menjadi suara yang terkurung,
Walau hati tetap melawan dalam jiwa yang murung,
Namun dunia tak pernah ingin terjun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun