Ada cahaya kecil di ujung sana,
berkedip seperti lentera, penuh makna.
Haruskah aku ke sana, ataukah menunggu?
Namun menunggu adalah musuh sang waktu.
Lalu aku sadar, ini bukan soal pilihan,
melainkan keberanian untuk berjalan.
Waktu bukan musuh, tapi pengingat,
bahwa setiap simpang adalah awal yang hangat.
 Aku melangkah, meninggalkan bayang,
merengkuh yang nyata, walau berbilang.
Setiap jejak menghapus keraguan,
persimpangan menjadi kenangan.
Di persimpangan waktu, aku tak lagi sendiri,
langkah ini adalah temanku yang sejati.
Tak perlu peta, tak perlu jawaban pasti,
hanya keberanian untuk terus berdiri.
Waktu tak menunggu, ia terus berlalu,
aku berjalan, membawa rinduku.
Setiap simpang adalah bagian cerita,
dan aku, sang pelukis, menulis takdirku tanpa cela.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI