Pilihan ada di tangan,
Takdir memang sulit dipecahkan,
Tapi ku tak mau hidup dalam bayangan,
Antara mundur atau terus melangkah ke depan.
Tak selalu mudah melawan rasa,
Namun keberanian itu ada,
Meski kecil dan lemah terlihat,
Tetap ku jalani meski terengah-engah.
Di sini aku berdiri sendiri,
Menyadari luka bukan akhir,
Ada pelangi setelah hujan,
Ada sinar setelah malam kelam.
Mundur bukan berarti kalah,
Melangkah maju meski ragu,
Menandakan kuatnya hati,
Dalam menghadapi kerasnya hidup ini.
Akhirnya ku pilih melangkah,
Biarlah takdir yang berbicara,
Mundur atau terus ke depan,
Kini aku yakin pada pilihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H