Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nasib Bangsa "Not For Sale"

18 November 2024   20:14 Diperbarui: 18 November 2024   20:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika para calon pemimpin menawarkan harga, ingatlah, nasib bangsa yang kau genggam tidak bisa dibeli. Pilihanmu bukan sekadar angka di atas kertas, tapi harapan yang kau serahkan untuk masa depan yang lebih baik. Jangan gadaikan masa depan negeri hanya demi kepentingan pribadi.

Wahai para pemimpin, dengarkan suara hati rakyatmu. Jangan pernah menawarkan harga untuk kehormatan suara mereka. Kamu diamanahkan untuk memimpin dengan bijak, bukan untuk menggadaikan demokrasi dengan uang yang kotor. Jadilah pemimpin yang teguh dan berintegritas.

Suara rakyat adalah manifestasi dari keinginan akan perubahan. Demokrasi bukanlah pasar tempat suara diperjualbelikan. Ini adalah jalan menuju kebebasan dan keadilan, bukan ajang bagi para politisi untuk meraih kekuasaan dengan cara yang tidak jujur.

Mari kita jaga kehormatan bangsa bersama. Jangan biarkan demokrasi terkotori oleh politik uang. Ini adalah panggilan bagi setiap rakyat untuk berani berkata tidak, dan bagi para pemimpin untuk berjuang tanpa harus membeli suara. Masa depan Indonesia ada di tangan kita, dan hanya dengan kejujuran kita bisa mencapai cita-cita yang luhur.

Saat fajar mulai menyingsing, hadir godaan dalam bentuk rupiah yang berlembar-lembar. Mereka datang dengan senyum dan janji, menawarkan kilau uang sebagai tukaran atas suara kita. Namun ingatlah, di balik serangan fajar ini, ada transaksi yang menggadaikan hak demokrasi kita. Hak untuk memilih pemimpin yang layak, seharusnya tak dijual murah demi keuntungan sesaat.

Melawan serangan fajar berarti menjaga kehormatan hak pilih yang kita miliki. Pilihan yang jujur adalah suara hati, bukan hasil dari permainan politik uang. Ketika kita tegas menolak serangan fajar, kita menjaga masa depan bangsa dan harapan anak negeri. Demokrasi hanya akan berdiri kokoh jika didasari oleh kejujuran dan integritas, bukan oleh jual-beli suara yang merusak esensi hakikat kebebasan memilih.

Nasib bangsa ini bukan untuk dijual. Jangan pernah gadaikan masa depan negeri ini dengan uang yang tak berarti. Demi anak cucu kita, demi kehormatan bangsa, mari kita berdiri bersama. Rakyat dan pemimpin, bersatu dalam integritas, untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan lebih adil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun