Cahaya bulan memantul pucat,
Mencari riak di atas permukaan
Tapi airmu tetap diam, beku
Bagaikan dongeng yang tak selesai dibacakan
Terkadang kurasa,
Kau adalah cermin bagi jiwa-jiwa kita
Mengalir tanpa tujuan pasti,
Tak tahu di mana akhir dari semua ini
Mungkin kau menanti hujan besar,
Yang bisa menghanyutkan segalanya
Atau badai yang menggulung,
Mengantar kau pada laut luas tak terjangkau
Tapi kini, kau tetap mengalir
Menjaga rahasia yang tak pernah terungkap
Mengisi waktu dengan kesunyian,
Mengabaikan waktu yang kian melepuh
Sungai tak berhilir,
Kau adalah saksi perjalanan takdir
Aku pun ingin menjadi seperti dirimu,
Mengalir, walau tak pernah sampai tujuan yang kutuju
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H