Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersungkur di Kaki Langit

12 November 2024   17:07 Diperbarui: 12 November 2024   20:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti debu yang tertiup badai,
Menghilang perlahan, meninggalkan bayang,
Menyatu dengan malam, sunyi tak bersuara,
Meniti mimpi yang sia-sia.

Kini ku pasrah pada sang takdir,
Melepas mimpi yang kian getir,
Mendengar alunan doa di antara bintang,
Mengharap terang dalam hati yang bimbang.

Tersungkur di kaki langit yang pudar,
Menatap sang fajar yang tak lagi menawar,
Namun dalam kegelapan ku temukan terang,
Sekecil lilin yang nyala tak kunjung hilang.

Ku bisikkan harap di sela angin,
Membawa resah pada awan yang dingin,
Biarlah ku terbang, meski tanpa sayap,
Meniti mimpi, meski tanpa peluk hangat.

Di kaki langit, ku temukan damai,
Tersungkur dalam sujud yang tak berkelai,
Meski hidup hanya bayang yang semu,
Ada harap, ada cinta yang menunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun