Angin yang pergi, tak tahu arah,
Meninggalkan kehampaan di relung,
Pada siang yang terasa beku,
Pada malam yang bisu tak bersenandung.
Aku pun merasakannya,
Kehilangan pada yang tak tampak,
Sebuah sentuhan yang abadi hilang,
Dalam udara yang tak lagi bernafas.
Seandainya bisa kuraih waktu,
Mengembalikan embusan kenangan,
Membawa kembali rasa yang hilang,
Pada jiwa yang haus dan gersang.
Namun angin tak lagi kembali,
Hanya hadir dalam ingatan kelam,
Seperti mimpi yang enggan hadir,
Menjadi samar, melayang dalam malam.
Aku tetap berdiri di sini,
Dalam sunyi yang kian menyusup,
Menunggu angin yang tak berhembus,
Membawa kisah yang terlelap senyap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H