mungil nan perkasa, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
JemariLincah bermain di alam maya, Â Â Â Â Â Â
Menggapai mimpi, tak kenal lelah, Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Di bawah langit, tiada resah.
Langkah kecil, penuh harapan,
Menjejak bumi tanpa keraguan,
Dalam sepi atau riuh tawa,
Hatinya teguh, tak pernah goyah.
Setiap sentuh, setiap hela,
Menari indah dalam cerita,
Membangun dunia, ukir bahagia,
Dengan semangat yang membara.
Kadang jatuh, kadang terluka,
Namun tak pernah ia berserah,
Jemari mungil nan perkasa,
Bangkit lagi, tempuh rintangan.
Mata berbinar, senyum merona,
Mengalir asa, dalam pesona,
Setiap tantangan, tak ia gentar,
Tegar berdiri, jiwa membakar.
Seperti akar yang menggenggam bumi,
Ia kokoh, tak mudah remuk,
Walau badai mendera keras,
Ia tetap teguh, tak lapuk.
Dari sinar pagi hingga senja,
Tangannya merajut kisah,
Tiap helai, tiap detik berlalu,
Jemari mungil, semangat terpadu.
Berderap dalam rima yang lurus,
Kehidupan adalah tarian halus,
Tangan kecil itu setia menari,
Di atas lembaran hidup yang berseri.
Di tengah gelap, ia jadi cahaya,
Pancarkan cinta, hangat membara,
Menghapus kelam, menebar harapan,
Setiap langkah, penuh impian.
Dalam keheningan malam,
Ia mencipta mimpi tanpa batas,
Berbekal tekad di jiwa murni,
Mengukir masa depan yang pasti.
Satu per satu, ia gapai angan,
Tanpa lelah, tanpa putus asa,
Jemari mungil nan perkasa,
Menyulam takdir, indah terasa.
Hingga waktu tua memanggil,
Ia tetap gigih, ia tetap setia,
Tangan kecil yang dulu berjuang,
Menjadi saksi cinta tanpa batas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H