Mohon tunggu...
Rudi Sinaba
Rudi Sinaba Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat - Jurnalis

Alamat Jln. Tj, Jepara No.22 Kota Luwuk Kab. Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Numerik : 7 Bukan Tujuh

3 November 2024   22:20 Diperbarui: 4 November 2024   06:03 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong anak-anak untuk menciptakan cerita atau permainan yang melibatkan angka. Dengan berkreasi, mereka dapat mengekspresikan pemahaman mereka tentang bilangan dan membangun koneksi dengan cara yang menyenangkan.

Dengan pendekatan seperti ini, kita tidak hanya mengajarkan anak-anak cara menghitung, tetapi juga memberikan mereka alat untuk berpikir dan memahami dunia secara lebih luas. Ini akan membekali mereka dengan keterampilan numerik yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari dan membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran matematika di masa depan.

Literasi numerik, yaitu kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka dalam konteks kehidupan nyata, menjadi fondasi penting dalam pendidikan matematika. Pendekatan ini tidak hanya memperkenalkan konsep dasar bilangan, tetapi juga membantu anak-anak melihat hubungan antara matematika dan dunia di sekitar mereka. yang Berikut beberapa manfaat praktis dari konsep ini, antara lain :

1. Relevansi Kehidupan Sehari-hari

Matematika seharusnya tidak hanya diajarkan di ruang kelas, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dr. Jo Boaler, seorang profesor matematika di Stanford University, menekankan bahwa "matematika yang diajarkan dalam konteks nyata membantu siswa memahami dan menghargai matematika lebih dalam." Ketika anak-anak belajar menghitung uang saat berbelanja, mengukur bahan untuk memasak, atau menghitung waktu perjalanan, mereka tidak hanya belajar cara menghitung; mereka belajar tentang nilai praktis dari matematika. Hal ini menjadikan pembelajaran lebih menarik dan relevan.

2. Keterampilan Praktis yang Diperlukan

Literasi numerik yang kuat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan praktis yang akan mereka gunakan sepanjang hidup. Menurut Prof. Susan Ambrose, penulis buku "How Learning Works," keterampilan praktis yang diperoleh melalui pembelajaran yang kontekstual dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi yang nyata. Mengelola anggaran, merencanakan keuangan, dan membuat keputusan berdasarkan data adalah keterampilan penting yang dapat diperoleh melalui pemahaman yang mendalam tentang angka. Dengan mengajarkan mereka bagaimana menggunakan angka secara efektif, kita mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

3. Pemecahan Masalah yang Efektif

Menghubungkan angka dengan situasi nyata juga mengajarkan anak-anak cara memecahkan masalah. Dr. Alan Schoenfeld, seorang ahli pendidikan matematika, berpendapat bahwa "matematika yang baik adalah tentang pemecahan masalah, bukan hanya penghitungan." Anak-anak belajar untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi, menerapkan keterampilan numerik untuk menemukan solusi, dan mengevaluasi hasilnya. Proses ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan sistematis, keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia modern yang cepat berubah.

4. Kesadaran Sosial dan Lingkungan

Literasi numerik juga memungkinkan anak-anak untuk memahami isu-isu sosial dan lingkungan yang kompleks. Dalam bukunya "Mathematics for Social Justice," para penulis menunjukkan bagaimana angka dan data dapat digunakan untuk menganalisis situasi seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya, atau kebijakan publik. Dengan menggunakan angka dan data, mereka belajar bahwa angka dapat digunakan untuk memahami dan memecahkan masalah besar yang dihadapi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun